Pemerintah Provinsi Jambi melakukan pengadaan dua unit mobil PCR untuk mempercepat dan meningkatkan testing, tracing dan treatmant (3T) kontak erat pasien COVID-19 di daerah itu.
"Kita akan melakukan pengadaan dua unit mobil tes Polymerace Chain Reaction (PCR) COVID-19," kata Gubernur Jambi Al Haris di Jambi, Kamis.
Dijelaskan Al Haris dengan adanya mobil PCR tersebut tindakan untuk melakukan tes PCR dan penelusuran terhadap kontak erat pasien COVID-19 dapat dilakukan dengan lebih cepat. Karena mobil PCR tersebut dapat bergerak ke daerah-daerah yang kasus penularan COVID-19 tinggi. Sehingga pengetesan dan penelusuran dapat di lakukan dengan lebih efektif dan efisien.
Di contohkan Al Haris saat kasus COVID-19 di kabupaten dan kota meningkat dan berada di zona merah COVID-19 maka mobil PCR dapat di kirim ke daerah tersebut untuk melakukan 3T. Sehingga dapat membantu pemerintah daerah menekan kasus penularan COVID-19.
Bahkan mobil tersebut dapat menjangkau daerah-daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan. Sehingga petugas tidak perlu melakukan jemput bola untuk melakukan tes PCR, cukup melalaui mobil PCR tersebut.
Pengadaan mobil PCR Pemerintah Provinsi Jambi tersebut di alokasikan melalui dana refocusing APBD Provinsi Jambi untuk penanganan COVID-19. Dimana dana refocusing tersebut mencapai Rp500 miliar.
"Mobil PCR ini nantinya akan bergerak ke daerah-daerah, tidak hanya di Kota Jambi," kata Al Haris.
Saat ini di Provinsi Jambi juga terdapat satu unit mobil PCR yang dioperasionalkan oleh RS Baiturahim Jambi. Mobil PCR tersebut merupakan bantuan dari Pertamina untuk membantu penanganan COVID-19 di Provinsi Jambi.
Akan tetapi hingga saat ini mobil PCR tersebut belum dapat dioperasionalkan karena belum mendapatkan izin operasional dari Pemerintah Pusat. Untuk mendapatkan izin operasional tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jambi harus mengusulkan rekomendasi operasional kepada Pemerintah Pusat.
Dan hingga saat ini usul rekomendasi operasional tersebut belum di sampaikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jambi kepada Pemerintah Pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Kita akan melakukan pengadaan dua unit mobil tes Polymerace Chain Reaction (PCR) COVID-19," kata Gubernur Jambi Al Haris di Jambi, Kamis.
Dijelaskan Al Haris dengan adanya mobil PCR tersebut tindakan untuk melakukan tes PCR dan penelusuran terhadap kontak erat pasien COVID-19 dapat dilakukan dengan lebih cepat. Karena mobil PCR tersebut dapat bergerak ke daerah-daerah yang kasus penularan COVID-19 tinggi. Sehingga pengetesan dan penelusuran dapat di lakukan dengan lebih efektif dan efisien.
Di contohkan Al Haris saat kasus COVID-19 di kabupaten dan kota meningkat dan berada di zona merah COVID-19 maka mobil PCR dapat di kirim ke daerah tersebut untuk melakukan 3T. Sehingga dapat membantu pemerintah daerah menekan kasus penularan COVID-19.
Bahkan mobil tersebut dapat menjangkau daerah-daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan. Sehingga petugas tidak perlu melakukan jemput bola untuk melakukan tes PCR, cukup melalaui mobil PCR tersebut.
Pengadaan mobil PCR Pemerintah Provinsi Jambi tersebut di alokasikan melalui dana refocusing APBD Provinsi Jambi untuk penanganan COVID-19. Dimana dana refocusing tersebut mencapai Rp500 miliar.
"Mobil PCR ini nantinya akan bergerak ke daerah-daerah, tidak hanya di Kota Jambi," kata Al Haris.
Saat ini di Provinsi Jambi juga terdapat satu unit mobil PCR yang dioperasionalkan oleh RS Baiturahim Jambi. Mobil PCR tersebut merupakan bantuan dari Pertamina untuk membantu penanganan COVID-19 di Provinsi Jambi.
Akan tetapi hingga saat ini mobil PCR tersebut belum dapat dioperasionalkan karena belum mendapatkan izin operasional dari Pemerintah Pusat. Untuk mendapatkan izin operasional tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jambi harus mengusulkan rekomendasi operasional kepada Pemerintah Pusat.
Dan hingga saat ini usul rekomendasi operasional tersebut belum di sampaikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jambi kepada Pemerintah Pusat.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021