Harus tetap bertahan di tengah pandemi Perum Damri Cabang Jambi melakukan berbagai upaya strategis agar dapat meminimalisir dampak pandemi pada bisnis transportasi yang dijalankan.
General Manager Perum Damri Cabang Jambi, Sudarmanto, Kamis (19/8) mengatakan dampak yang ditimbulkan dari pandemi covid pada penurunan penumpang yang signifikan masih dirasakan bisnis transportasi ini sehingga berpengaruh terhadap kinerja pendapatan perusahaan meski begitu perusahaan tetap dituntut untuk memberikan pelayanan secara maksimal kepada penumpang. Penurunan pendapatan dampak pandemi ini mencapai 65 persen dari angka normal.
"Kita banyak melakukan efisiensi di segala bidang itu menjadi prioritas utama kami saat ini. Kedua kami selalu menekankan peningkatan pendapatan perusahaan melalui pengawasan muatan yang diperketat yang jelas efisiensi pada operasional untuk mengurangi kerugian yang lebih besar ," katanya.
Pihaknya juga terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima di masa pandemi kepada penumpang. Untuk mendukung pengendalian Covid dikatakannya secara berkala kru Damri dari ketiga segmen bisnisnya melakukan swab antigen baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan PT Jasa Raharja Cabang Jambi.
"Kedua kami menekankan protokol kesehatan, dengan menyediakan handsanitizer di dalam armada dan pembatasan jumlah penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas penumpang, untuk penumpang bus antar Kota (AKDP) selama PPKM harus menunjukkan bukti vaksinasi ataupun bukti rapid antigen,"jelasnya.
Kendati begitu dikatakannya, operasional BRT Trans Siginjai saat ini masih beroperasi dan tidak mengurangi jam operasional selama pandemi baik di koridor satu maupun koridor dua. Begitupula dengan armada AKDP yang masih tetap beroperasi selama tidak ada aturan pelarangan beroperasi.
"Untuk koridor satu Trans Siginjai saat ini terasa sekali sepi penumpang karena saat normal koridor ini dimanfaatkan oleh mahasiswa UIN dan UNJA, namun sejak pandemi perkuliahan dilakukan online sehingga terasa sekali untuk koridor ini. Berbeda dengan koridor dua yang banyak digunakan oleh ASN, namun untuk penumpang koridor dua dari Bandara juga tidak ada mengingat operasional Bandara juga terbatas,"terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
General Manager Perum Damri Cabang Jambi, Sudarmanto, Kamis (19/8) mengatakan dampak yang ditimbulkan dari pandemi covid pada penurunan penumpang yang signifikan masih dirasakan bisnis transportasi ini sehingga berpengaruh terhadap kinerja pendapatan perusahaan meski begitu perusahaan tetap dituntut untuk memberikan pelayanan secara maksimal kepada penumpang. Penurunan pendapatan dampak pandemi ini mencapai 65 persen dari angka normal.
"Kita banyak melakukan efisiensi di segala bidang itu menjadi prioritas utama kami saat ini. Kedua kami selalu menekankan peningkatan pendapatan perusahaan melalui pengawasan muatan yang diperketat yang jelas efisiensi pada operasional untuk mengurangi kerugian yang lebih besar ," katanya.
Pihaknya juga terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima di masa pandemi kepada penumpang. Untuk mendukung pengendalian Covid dikatakannya secara berkala kru Damri dari ketiga segmen bisnisnya melakukan swab antigen baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan PT Jasa Raharja Cabang Jambi.
"Kedua kami menekankan protokol kesehatan, dengan menyediakan handsanitizer di dalam armada dan pembatasan jumlah penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas penumpang, untuk penumpang bus antar Kota (AKDP) selama PPKM harus menunjukkan bukti vaksinasi ataupun bukti rapid antigen,"jelasnya.
Kendati begitu dikatakannya, operasional BRT Trans Siginjai saat ini masih beroperasi dan tidak mengurangi jam operasional selama pandemi baik di koridor satu maupun koridor dua. Begitupula dengan armada AKDP yang masih tetap beroperasi selama tidak ada aturan pelarangan beroperasi.
"Untuk koridor satu Trans Siginjai saat ini terasa sekali sepi penumpang karena saat normal koridor ini dimanfaatkan oleh mahasiswa UIN dan UNJA, namun sejak pandemi perkuliahan dilakukan online sehingga terasa sekali untuk koridor ini. Berbeda dengan koridor dua yang banyak digunakan oleh ASN, namun untuk penumpang koridor dua dari Bandara juga tidak ada mengingat operasional Bandara juga terbatas,"terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021