Kuala Tungkal (ANTARA) - Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) meninjau langsung banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan yang mengakibatkan ribuan jiwa kehilangan tempat tinggal hingga jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan Jambi - Riau putus.
"Saya bersama dengan Forkopimda dan dinas terkait melakukan peninjauan banjir, untuk sementara kita akan membuka dapur umum dan posko pengungsian," kata Bupati Tanjabbar Anwar Sadat di Kecamatan Merlung Senin.
Selain mendirikan posko pengungsian juga akan ada pemeriksaan kesehatan secara massal kepada masyarakat yang terdampak banjir guna mengetahui kesehatan warga yang tertimpa musibah banjir.
Banjir di Kecamatan Merlung diketahui menyasar pada beberapa desa yakni Desa Tanjung Paku, Desa Penyambungan, Desa Kelurahan Merlung, Desa Merlung dan Lubuk Terap dengan total korban banjir mencapai 383 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 1.244 jiwa.
Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat disepanjang bantaran sungai yang ada di Tanjabbar untuk waspada banjir dan longsor, sebab intensitas hujan sangat tinggi dan minta kepada masyarakat untuk mewaspadai banjir lebih besar dimana masih banyak masyarakat yang ada di bantaran sungai untuk harus waspada.
Sementara itu Camat Batang Asam, Junaidi mengatakan saat ini sejumlah wilayah yang terdampak banjir, kini airnya sudah mulai surut dan berharap tidak ada hujan lagi sehingga bisa surut secara maksimal.
"Desa Tanjung Bojo kondisi air sudah surut sedangkan di daerah Suban juga ketinggian air sudah surut sejak kemarin," katanya
Camat mengaku akibat banjir itu ada sekitar 500 lebih kepala keluarga (KK) terdampak. Dari Jumlah itu ada yang mengungsikan ke fasilitas publik dan ada juga yang mengungsi ke tempat keluarganya.
Sedangkan Kapolsek Merlung AKP Agung Heru Wibowo mengatakan banjir yang terjadi tersebut membuat jalan Lintas Timur Sumatera di KM 121, air yang tidak mampu ditampung Sungai Pengabuan meluap sampai ke jalan raya yang mengakibatkan antrian kendaraan di jalan nasional itu yang menghubungkan antar Provinsi Jambi dan Riau menjadi macet total.
"Hari ini banjir di jalan Lintas Timur Sumatera tepatnya pada KM 121 atau di depan Mako Polsek Merlung, jalan lintas timur Merlung - Simpang Niam (Kabupaten Tebo) macet total karena genangan air cukup tinggi dan tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat," katanya.
Agung juga menegaskan ketinggian ari saat ini mencapai hampir satu meter atau sebatas pinggang orang dewasa dan saat ini jalan tersebut hanya dapat dilalui hanya oleh beberapa kendaraan yang memiliki roda/ban tinggi.
"Untuk kendaraan kecil roda dua dan roda empat dialihkan melalui jalan alternatif yaitu melalui Jalan Kampung yang dipandu oleh personel polsek," ungkapnya.
Kepolisian menyebutkan kondisi lalu lintas saat ini terjadi penumpukan karena tidak semua kendaraan besar berani melewati genangan akibat banjir.
"Jalan Lintas Merlung menuju Simpang Niam Kabupaten Tebo Desa Lubuk Terap Kecamatan Merlung, saat ini ketinggian debit air mencapai lebih kurang 1 meter atau pinggang orang dewasa," ungkapnya.
Untuk saat ini jalan tersebut tidak dapat dilalui baik kendaraan R2 dan R4 dari arah Merlung menuju Kecamatan Renah Mendalu/Simpang Niam Kabupaten Tebo maupun sebaliknya. Dimana banjir ini terjadi akibat intensitas hujan yang begitu tinggi sejak Jum'at sore atau 17 Januari lalu sampai dengan Sabtu 18 Januari 2025.