Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation (Toshiba ESS) mengumumkan bahwa pihak Toshiba Hydro Power (Hangzhou) Co Ltd (THPC), anak perusahaan Toshiba ESS di Tiongkok dan PT Toshiba Asia Pacific Indonesia (TAPI), anak perusahaan Toshiba ESS di Indonesia, memasok turbin air untuk proyek di PLTA Kerinci Merangin, Jambi.
"Setelah memenangkan pesanan besar dari perusahaan pengembang pembangkit listrik tenaga air yang berafiliasi di bawah Bukaka, dalam menjalankan bisnis energi dan infrastruktur di Indonesia untuk memproduksi empat turbin air 105 MW bagi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci Merangin yang pengiriman peralatannya dimulai September 2023, demikian keterangan resmi Direktur sekaligus Wakil Presiden Senior Divisi Sistem Tenaga di Toshiba ESS, Shinya Fujitsuka, yang diterima Jumat.
Dikarenakan head di PLTA Kerinci lebih tinggi dari 400 meter, diperlukan teknologi yang dapat memenuhi head tinggi dan kecepatan putar yang tinggi dalam membuat turbin air. Toshiba ESS dan THPC memenangkan pesanan setelah melalui evaluasi pada kemampuan teknisnya yang kuat, keandalan peralatan yang tinggi, dan pengalaman mereka dalam memasok peralatan pembangkit listrik tenaga air ke semua pelanggan di seluruh dunia.
Selain itu, TAPI juga berkontribusi dalam kegiatan penjualan dan telah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan sebagai mitra, meskipun karena pandemi COVID-19 kesempatan untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri terbatas.
Shinya Fujitsuka mengatakan, saya senang kami menerima pesanan turbin air dan peralatan pendukungnya untuk PLTA Kerinci di Indonesia. Toshiba ESS akan terus berkontribusi dalam memasok peralatan yang sangat andal bagi pembangkit listrik tenaga air di seluruh dunia bekerja sama dengan perusahaan lokal yang terpercaya untuk mewujudkan pembangkit listrik yang netral karbon.
THPC telah menerima pesanan peralatan pembangkit listrik tenaga air dari Grup Bukaka secara terus menerus sejak tahun 2016 untuk empat pembangkit listrik tenaga air di Indonesia, termasuk PLTA Malea 1, yang mulai beroperasi secara komersial pada Juli 2021.
Sebelumnya, THPC telah menerima pesanan generator pada bulan Maret tahun lalu, dan sebagai hasilnya, pesanan yang diterima THPC menjadi satu set peralatan pembangkit listrik tenaga air untuk PLTA Kerinci.
Kali ini, THPC akan melakukan desain dan pabrikasi turbin air di fasilitas THPC di China, dan TAPI akan menangani pengiriman instruktur untuk pekerjaan pemasangan di lokasi pembangkit, dan memberikanarahan teknis secara daring sehingga proyek dapat dilaksanakan sesuai rencana, tanpa penundaan meskipun ada pandemi COVID-19.
Rasio energi terbarukan untuk sumber daya energi diharapkan akan terus meningkat di Indonesia, hingga mencapai 23 persen pada tahun 2025. Rencana kapasitas pembangkit listrik tenaga air tersebut, menempati rasio terbesar di antara rencana pembangkitlistrik terbarukan lainnya, yang diperkirakan akan tumbuh sekitar 40 persen.
Selain itu, permintaan dari pasar pembangkit listrik tenaga air diperkirakan akan tumbuh sangat cepat dengan demikian, Toshiba ESS dan THPC akan bertujuan untuk lebih berkontribusi pada area tersebut, kata Shinya Fujitsuka.
Toshiba Group telah mengirimkan generator air 60 kW sebagai peralatan domestik pertama bagiPLTA Keage, yang merupakan pembangkit listrik tenaga air komersial pertama di Jepang yang mulai beroperasi pada tahun 1894. Sejak itu, Grup ini memiliki total rekor pengiriman lebih dari 2.700 peralatan pembangkit listrik tenaga air, dan total output lebih dari 66 GW untuk lebih dari 40 negara, termasuk Asia dan wilayah lainnya.
Karena pembangkit listrik tenaga air adalah sumber utama energi bersih di Asia Tenggara, Grup Toshiba telah mengirimkan peralatan tenaga air untuk negara-negara seperti Thailand, Vietnam, Filipina, dan Laos. Grup Toshiba bertujuan untuk mencapai masyarakat netral karbon dengan terus menghadirkan produk berkualitas tinggi ke China, Asia Tenggara, Afrika, dan kawasan lain di seluruh dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Setelah memenangkan pesanan besar dari perusahaan pengembang pembangkit listrik tenaga air yang berafiliasi di bawah Bukaka, dalam menjalankan bisnis energi dan infrastruktur di Indonesia untuk memproduksi empat turbin air 105 MW bagi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci Merangin yang pengiriman peralatannya dimulai September 2023, demikian keterangan resmi Direktur sekaligus Wakil Presiden Senior Divisi Sistem Tenaga di Toshiba ESS, Shinya Fujitsuka, yang diterima Jumat.
Dikarenakan head di PLTA Kerinci lebih tinggi dari 400 meter, diperlukan teknologi yang dapat memenuhi head tinggi dan kecepatan putar yang tinggi dalam membuat turbin air. Toshiba ESS dan THPC memenangkan pesanan setelah melalui evaluasi pada kemampuan teknisnya yang kuat, keandalan peralatan yang tinggi, dan pengalaman mereka dalam memasok peralatan pembangkit listrik tenaga air ke semua pelanggan di seluruh dunia.
Selain itu, TAPI juga berkontribusi dalam kegiatan penjualan dan telah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan sebagai mitra, meskipun karena pandemi COVID-19 kesempatan untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri terbatas.
Shinya Fujitsuka mengatakan, saya senang kami menerima pesanan turbin air dan peralatan pendukungnya untuk PLTA Kerinci di Indonesia. Toshiba ESS akan terus berkontribusi dalam memasok peralatan yang sangat andal bagi pembangkit listrik tenaga air di seluruh dunia bekerja sama dengan perusahaan lokal yang terpercaya untuk mewujudkan pembangkit listrik yang netral karbon.
THPC telah menerima pesanan peralatan pembangkit listrik tenaga air dari Grup Bukaka secara terus menerus sejak tahun 2016 untuk empat pembangkit listrik tenaga air di Indonesia, termasuk PLTA Malea 1, yang mulai beroperasi secara komersial pada Juli 2021.
Sebelumnya, THPC telah menerima pesanan generator pada bulan Maret tahun lalu, dan sebagai hasilnya, pesanan yang diterima THPC menjadi satu set peralatan pembangkit listrik tenaga air untuk PLTA Kerinci.
Kali ini, THPC akan melakukan desain dan pabrikasi turbin air di fasilitas THPC di China, dan TAPI akan menangani pengiriman instruktur untuk pekerjaan pemasangan di lokasi pembangkit, dan memberikanarahan teknis secara daring sehingga proyek dapat dilaksanakan sesuai rencana, tanpa penundaan meskipun ada pandemi COVID-19.
Rasio energi terbarukan untuk sumber daya energi diharapkan akan terus meningkat di Indonesia, hingga mencapai 23 persen pada tahun 2025. Rencana kapasitas pembangkit listrik tenaga air tersebut, menempati rasio terbesar di antara rencana pembangkitlistrik terbarukan lainnya, yang diperkirakan akan tumbuh sekitar 40 persen.
Selain itu, permintaan dari pasar pembangkit listrik tenaga air diperkirakan akan tumbuh sangat cepat dengan demikian, Toshiba ESS dan THPC akan bertujuan untuk lebih berkontribusi pada area tersebut, kata Shinya Fujitsuka.
Toshiba Group telah mengirimkan generator air 60 kW sebagai peralatan domestik pertama bagiPLTA Keage, yang merupakan pembangkit listrik tenaga air komersial pertama di Jepang yang mulai beroperasi pada tahun 1894. Sejak itu, Grup ini memiliki total rekor pengiriman lebih dari 2.700 peralatan pembangkit listrik tenaga air, dan total output lebih dari 66 GW untuk lebih dari 40 negara, termasuk Asia dan wilayah lainnya.
Karena pembangkit listrik tenaga air adalah sumber utama energi bersih di Asia Tenggara, Grup Toshiba telah mengirimkan peralatan tenaga air untuk negara-negara seperti Thailand, Vietnam, Filipina, dan Laos. Grup Toshiba bertujuan untuk mencapai masyarakat netral karbon dengan terus menghadirkan produk berkualitas tinggi ke China, Asia Tenggara, Afrika, dan kawasan lain di seluruh dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021