Provinsi Jambi melakukan ekspor perdana komoditi pinang sebanyak 18 ton ke Jeddah, Arab Saudi yang dilakukan PT Best Star Indonesia (BSI) dan difasilitasi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Jambi serta KJRI Jeddah.

"Ekspor perdana komoditi pinang ini mempermudah petani mendapatkan pasar yang jelas, dimana sebelumnya petani hanya menjual ke pasar-pasar dan ke toko lokal," kata Gubernur Jambi Al Haris di Jambi, Sabtu.

Sebanyak 18 ton pinang yang diekspor ke Arab Saudi tersebut senilai Rp700 jutaan. Saat ini dalam satu bulan Jambi baru mampu memenuhi permintaan pinang dari Jeddah sebanyak 5 ton. 

Sementara permintaan pinang dari Jeddah, Arab Saudi sebanyak 25 ton per bulan.

Al Haris menjelaskan ekspor komoditi pinang ke luar negeri tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi pinang di tingkat petani. Mengingat saat ini pangsa pasar dari komoditi pinang tersebut tersedia untuk kebutuhan ekspor. 

Kebun pinang milik masyarakat di Provinsi Jambi saat sekitar 2.000 hektar lebih. Adanya ekspor pinang ke luar negeri tersebut dapat memicu pertumbuhan perkebunan pinang dan produksi pinang di Provinsi Jambi. 

"Selama ini masyarakat masih ragu-ragu menanam pinang karena tidak ada pembeli, masyarakat hanya menjual di pasar tradisional saja, dengan ekspor yang pasti terlebih diikat dengan Kerjasama yang pasti saya yakin banyak petani yang membuka lagi lahan-nya," kata Al Haris. 


Konsul Jendral RI di Jeddah Eko Hartono menyampaikan kebutuhan pinang di Saudi Arabia mempunyai pasar yang baik. 

"Tidak hanya komoditi pinang, komoditi perkebunan lainnya turut memiliki peluang untuk diekspor ke Jeddah, Arab Saudi, seperti komoditi kopi arabika dan produk pertanian lainnya, komjen RI di Jeddah siap membantu pemerintah Provinsi Jambi untuk mengembangkan peluang-peluang ekspor komoditi pertanian lainnya," kata Eko Hartono. 

Sementara itu Bupati Kabupaten Tanjab Barat H Anwar Sadat mengatakan di Tanjab Barat terdapat 11 ribu hektar lebih perkebunan pinang. Dalam satu tahun produksi hasil pertanian Pinang di Tanjab Barat sekitar 22 ton per tahun. 

"Harga jual pinang satu kilogram sebesar Rp25 ribu, harga jual tersebut tergantung dengan fluktuasi harga pinang dunia, semakin kering harga pinang semakin tinggi," kata Anwar Sadat. 

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agusrizal mengatakan produksi pinang se-Provinsi Jambi sebesar 4.000 ton per tahun. Produksi pinang di Provinsi Jambi tersebut di dominasi dari Kabupaten Tanjab Barat dan Tanjab Timur. 

 "Dan Jambi menjadi yang tertinggi produksi pinangnya se-Sumatera," kata Agusrizal.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021