Seekor harimau Sumatera  (phantera tigris   Sumaterae) berjenis kelamin betina berusia 10-12 tahun yang berhasil ditangkap setelah masuk dalam kandang perangkap yang dipasang BKSDA Jambi, kini akan menjalani rehabilitasi sebelum dikembalikan ke habitatnya.

Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh di Jambi Minggu, mengatakan, harimau yang ditangkap di Desa Air Batu, Kabupaten Merangin, Jambi itu kini sekarang dilakukan rehabilitasi di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Mendalo, dengan tetap menjaga insting liarnya sehingga diharap dapat dikembalikan ke habitat.   alamiahnya.

Dipasangnya kandang perangkap tersebut, setelah terjadinya konflik antar manusia dan satwa liar harimau di Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin mengakibatkan dua orang meninggal dan satu orang luka-luka sehingga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melakukan evakuasi seekor harimau. 
 
Pada Jum'at, 15 Oktober 2021 BKSDA Jambi melakukan pemasangan perangkap untuk mengevakuasi harimau Sumatera yang sempat memangsa tiga korban di tiga desa, Desa Guguk, Desa Air Batu dan Desa Marus Jaya, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin,
 
Konflik antara harimau dengan manusia itu terjadi sejak 25 September 2021, 
 
Korban pertama pada 25 September 2021 atas nama Rasidi (30) meninggal dunia di Desa Guguk, kemudian pada 11 Oktober 2021 korban kedua Pami (62), yang mengalami luka luka terjadi di Desa Marus Jaya dan terakhir pada 13 Oktober 2021 korban atas nama Abu Bakar (21) meninggal di Desa Air Batu, semuanya di Kabupaten Merangin.

Pada 26-29 September dan berlanjut pada 9-12 Oktober 2021, tim BKSDA lakukan verifikasi di lapangan untuk mengambil langkah-langkah penanganan yang diperlukan dan langsung dipimpin oleh kepala seksi konservasi wilayah 1 Bangko.

Kemudian akhirnya harimau yang berhasil di evakuasi berjenis kelamin betina dengan  panjang sekitar 180 cm, dengan kondisi badan kurus dan kaki depan sebelah kanan terdapat bekas luka jerat, kata Rahmat.

Setelah tertangkap di dalam kandang perangkap yang dipasang BKSDA Jambi, harimau itu dievakuasi dan dilakukan tanpa melakukan pembiusan karena kondisi harimau lemah dan memprihatinkan yang kemudian langsung rehabilitasi.


 

Pewarta: Masrul

Editor : Nanang Mairiadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021