Momen hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021, dimanfaatkan Bupati Merangin H Mashuri untuk memperjuangkan dana Pendidikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta, Kamis (28/10).
Gerak cepat (Gercep) bupati itu dilakukan karena sudah beberapa tahun terakhir Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pendidikan DAK Kebudayaan, yang diterima Kabupaten Merangin terus mengecil jumlahnya.
‘’Makanya kemudian kita telusuri langsung ke Jakarta, mengapa hal itu bisa terjadi. Mudah-mudahan melalui silaturahmi ini DAK kita dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan meningkat dari tahun sebelumnya,’’ujar Bupati Mashuri.
Pada kesempatan itu, bupati juga melaporkan, pelaksanaan belajar secara tatap muka di sekolah-sekolah dalam Kabupaten Merangin. Proses belajar secara tatap muka itu dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
‘’Proses belajar secara tatap muka ini telah kami lakukan setelah Kabupaten Merangin dinyatakan PPKM Level Satu, mengingat anak-anak sudah terlalu jenuh untuk belajar secara daring dari rumah,’’lapor Bupati.
Proses belajar mengajar secara tatap muka tersebut jelas bupati, sudah 100 persen dilakukan, mulai dari jenjang pendidikan PAUD sampai sekolah menengah di Kabupaten Merangin dengan sistem ship.
Di Kabupaten Merangin sendiri jelas bupati, jumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri ada sebanyak 307 sekolah dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada sebanyak 90 sekolah yang tersebar di 24 kecamatan. (teguh/kominfo)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Gerak cepat (Gercep) bupati itu dilakukan karena sudah beberapa tahun terakhir Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pendidikan DAK Kebudayaan, yang diterima Kabupaten Merangin terus mengecil jumlahnya.
‘’Makanya kemudian kita telusuri langsung ke Jakarta, mengapa hal itu bisa terjadi. Mudah-mudahan melalui silaturahmi ini DAK kita dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan meningkat dari tahun sebelumnya,’’ujar Bupati Mashuri.
Pada kesempatan itu, bupati juga melaporkan, pelaksanaan belajar secara tatap muka di sekolah-sekolah dalam Kabupaten Merangin. Proses belajar secara tatap muka itu dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
‘’Proses belajar secara tatap muka ini telah kami lakukan setelah Kabupaten Merangin dinyatakan PPKM Level Satu, mengingat anak-anak sudah terlalu jenuh untuk belajar secara daring dari rumah,’’lapor Bupati.
Proses belajar mengajar secara tatap muka tersebut jelas bupati, sudah 100 persen dilakukan, mulai dari jenjang pendidikan PAUD sampai sekolah menengah di Kabupaten Merangin dengan sistem ship.
Di Kabupaten Merangin sendiri jelas bupati, jumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri ada sebanyak 307 sekolah dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada sebanyak 90 sekolah yang tersebar di 24 kecamatan. (teguh/kominfo)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021