Program Holistik Bina Desa (PHBD) adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Badan Eksekutif Mahasiswa, Universitas Jambi (UNJA) melalui BEM Fakultas Pertanian UNJA, meraih Juara 2 Kategori Support System Perguruan Tinggi dan berhasil meraih hadiah berupa uang tunai sebesar 1,5 juta rupiah.

 Hadiah tersebut diserahkan kepada Mahasiswa yang mengikuti PHP2D oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni,  Teja Kaswari di ruang kerjanya Gedung Rektoral Lantai III UNJA Mendalo, Senin.

“ Pengabdian masyarakat desa itu dilombakan, nah PHP2D UNJA ini kita memenangkan tiga kategori pertama adalah kategori Lembaga Mitra Desa," kata Teja Kaswari dikutip dari laman resmi Unja.

Kegiatan mitra desa itu adalah tempat anak-anak mahasiswa kita berkumpul di desa itu, kemudian mendapatkan juara 1 nasional jadi desa itu memang mensupport kegiatan ini sampai mendatangkan tim dari pusat yang dijemput kemudian pergi ke desa tersebut.

Jadi masyarakat desa tersebut bukan hanya menyediakan tempat tetapi semua fasilitas dan juga sarana prasarana disiapkan oleh masyarakat desa dan itu luar biasa mereka sangat menyambut baik kegiatan ini.

Selain itu ia juga menyebutkan UNJA meraih juara 2 kategory Support System Perguruan Tinggi.

Untuk kategori support system,  merupakan support yang diberikan oleh lembaga kepada mahasiswa yang ikut kedalam PHP2D dari berbagai bentuk support, baik itu dalam bentuk pemberian dana maupun dalam transportasi dan bentuk lainnya.


Kegiatan PHP2D sendiri yang ada di Desa Ibru saya memutuskan untuk memberikan hadiah berupa uang untuk diberikan ke Mahasiswa yang mengikuti PHP2D di Desa Ibru, walaupun uang itu milik lembaga tapi kita berikan kepada mahasiswa karena kita menghargai kegiatan dan kerja keras mereka,” Jelasnya.

Taufik Natogu, sebagai Ketua tim menyatakan, PHP2D yang dilaksanakan di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi mendorong pemberdayaan masyarakat melalui 3 kegiatan utama, yaitu pembuatan lahan percontohan budidaya biofar maka untuk agrowisata, pembuatan rumah kompos, dan pembuatan diversifikasi produk kunyit.

“ Inovasi dan teknologi yang dikembangkan program ini adalah penggunaan teknologi sprinklep adalah percontohan, teknologi penjemuran ala rumah ayam pada kegiatan produksi kunyit menjadi bubuk, serta inovasi pembuatan produk olahan kunyit (bubuk kunyit),” kata Taufik.

Sementara itu Dosen Pendamping  Ardiyaningsih Puji Lestari mengatakan pada waktu ada program yang ditawarkan Kementrian kemudian mahasiswa membentuk tim dan menghubungi Ardiyaningsih.

“Saya tidak alasan untuk menolak karena saya melihat anak-anaknya adalah anak-anak hebat, anak-anak kreatif, hebatnya lagi mereka tidak hanya ada di 1 prodi tetapi semua prodi yang ada di Fakultas Pertanian jadi semua ilmu itu bersatu,” terang Ardiyaningsih.

Kemudian ia mengucapkan terima kasih kepada Universitas karena sudah memberikan support yang luar biasa dan itu mungkin menjadi salah satu alasan bisa mendapatkan juara 2.

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021