TNI AL melalui Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V Surabaya (Lantamal V Surabaya) menghibahkan sebuah pesawat udara Nomad N24 dan Tank Amphibi yang sudah purnatugas kepada Pemkab Madiun, Jawa Timur untuk dijadikan monumen.
Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas PUPR Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis mengatakan pembahasan monumen dari hibah alutsista yang sudah purnatugas tersebut telah dilakukan sejak pertengahan tahun 2021. Saat ini, menjelang akhir tahun, tepatnya 21 Desember 2021, alutsista hibah tersebut tiba di Kabupaten Madiun.
"Proses pemasangannya memerlukan waktu hingga beberapa hari karena kami terkendala lokasi yang sempit untuk memasang pesawatnya," ujar Boby Saktia di sela proses pemasangan di Madiun, Selasa.
Sesuai rencana, monumen pesawat dan tank tersebut akan diletakkan di ruang terbuka hijau (RTH) Taman Asti Caruban dan gerbang tol atau exit tol di Dumpil, Balerejo, Kabupaten Madiun.
Adapun, terpilihnya Kabupaten Madiun sebagai lokasi pembangunan monumen sejarah dari alutsista tersebut menandakan bahwa Kabupaten Madiun memang merupakan daerah yang dulunya pernah melakukan perlawanan terhadap penjajah sehingga monumen dua alat tempur bersejarah itu dibangun di wilayah Kabupaten Madiun.
Selain itu, keberadaan monumen bersejarah tersebut juga bisa untuk menanamkan nilai patriotisme dan nasionalisme kepada masyarakat, terlebih generasi muda di Kabupaten Madiun akan kecintaannya kepada Tanah Air.
Sesuai data, Pesawat Nomad dan Tank Tempur tersebut pernah digunakan untuk operasi di Irian Barat.
Nantinya monumen dibangun dengan konsep terbuka sehingga bisa menjadi tempat rekreasi warga sekaligus sarana untuk belajar sejarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas PUPR Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis mengatakan pembahasan monumen dari hibah alutsista yang sudah purnatugas tersebut telah dilakukan sejak pertengahan tahun 2021. Saat ini, menjelang akhir tahun, tepatnya 21 Desember 2021, alutsista hibah tersebut tiba di Kabupaten Madiun.
"Proses pemasangannya memerlukan waktu hingga beberapa hari karena kami terkendala lokasi yang sempit untuk memasang pesawatnya," ujar Boby Saktia di sela proses pemasangan di Madiun, Selasa.
Sesuai rencana, monumen pesawat dan tank tersebut akan diletakkan di ruang terbuka hijau (RTH) Taman Asti Caruban dan gerbang tol atau exit tol di Dumpil, Balerejo, Kabupaten Madiun.
Adapun, terpilihnya Kabupaten Madiun sebagai lokasi pembangunan monumen sejarah dari alutsista tersebut menandakan bahwa Kabupaten Madiun memang merupakan daerah yang dulunya pernah melakukan perlawanan terhadap penjajah sehingga monumen dua alat tempur bersejarah itu dibangun di wilayah Kabupaten Madiun.
Selain itu, keberadaan monumen bersejarah tersebut juga bisa untuk menanamkan nilai patriotisme dan nasionalisme kepada masyarakat, terlebih generasi muda di Kabupaten Madiun akan kecintaannya kepada Tanah Air.
Sesuai data, Pesawat Nomad dan Tank Tempur tersebut pernah digunakan untuk operasi di Irian Barat.
Nantinya monumen dibangun dengan konsep terbuka sehingga bisa menjadi tempat rekreasi warga sekaligus sarana untuk belajar sejarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021