Menurut studi status gizi balita di Indonesia tahun 2019 menunjukkan bahwa prevalensi stunting Kabupaten Tebo berada pada angka 29,5 persen di atas Provinsi Jambi 20,8 persen. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Daerah Tebo Teguh Arhadi ketika membacakan sambutan Bupati Tebo, Sukandar pada acara publikasi data stunting aksi konvergensi tahun 2021 di Pendopo, Rabu (29/12).
"Sehingga Kabupaten Tebo ditetapkan pemerintah pusat sebagai salah satu kabupaten prioritas pencegahan dan penurunan stunting 2021," ujarnya.
Kemudian disampaikannya, salah satu bentuk komitmen Pemkab Tebo untuk mempercepat penurunan stunting dengan diterbitkannya Perbup No. 19 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penurunan stunting.
" Berdasarkan hasil hasil pengukuran data stunting Kabupaten Tebo sd Agustus 2021 terhadap Balita pendek dan sangat pendek ada sebanyak 525 kasus. Ada kenaikan 15 kasus dari data awal Februari 2021 sebanyak 410 kasus ", ungkapnya .
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Sehingga Kabupaten Tebo ditetapkan pemerintah pusat sebagai salah satu kabupaten prioritas pencegahan dan penurunan stunting 2021," ujarnya.
Kemudian disampaikannya, salah satu bentuk komitmen Pemkab Tebo untuk mempercepat penurunan stunting dengan diterbitkannya Perbup No. 19 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penurunan stunting.
" Berdasarkan hasil hasil pengukuran data stunting Kabupaten Tebo sd Agustus 2021 terhadap Balita pendek dan sangat pendek ada sebanyak 525 kasus. Ada kenaikan 15 kasus dari data awal Februari 2021 sebanyak 410 kasus ", ungkapnya .
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021