Penumpang kapal feri rute pelayaran dari Pelabuhan Tanjunguban, Kabupaten Bintan menuju Pelabuhan Tanjung Punggur, Kota Batam menunggu antrean 2-3 jam untuk masuk ke kapal.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Batam Syamsudin di Bintan, Minggu, mengatakan antrean yang cukup lama itu terjadi lantaran satu unit kapal yang sandar di Perairan Tanjung Duren, Batam belum dapat beroperasi karena ada persyaratan administrasi yang harus dipenuhi.
Selain itu, perjalanan dari Tanjunguban-Tanjung Punggur memakan waktu 1-1,5 jam. Sementara bongkar muat kendaraan dari kapal mencapai 30 menit.
"Kami temukan kelemahan lainnya seperti dermaga di Pelabuhan Punggur ada dua, sedangkan di Uban hanya satu. Akibatnya, Kapal RoRo dari Penggur ke Uban harus mengapung menunggu kapal selesai bongkar muat kendaraan di Pelabuhan Uban," katanya.
Saat ini, kata dia, kapal yang aktif mengantarkan penumpang hanya dua unit yakni KMP Barau dan Swarna Bengawan. Sementara KMP Senangin diperbantukan seandainya terjadi lonjakan penumpang yang mengakibatkan antrean panjang.
"KMP Niaga Ferry 2 menjalani docking tahunan," ujarnya.
Untuk antisipasi puncak arus mudik, ASDP Batam mempersiapkan empat unit kapal, yang berlayar setiap kali penuh muatan. Jadwal pelayaran juga tidak dibatasi hingga sore hari.
"Pelayaran dapat dilakukan hingga tengah malam sepanjang masih ada penumpang," ucapnya.
Syamsudin mengimbau warga untuk tidak hanya memanfaatkan fasilitas pengangkutan kapal RoRo pada sore hari, melainkan juga pagi dan siang hari. Pada pagi dan siang hari, termasuk saat hari libur, seperti hari ini, kerap sepi penumpang.
"Nanti kalau sudah pukul 15.00 WIB mulai ramai. Selalu terjadi seperti itu, padahal 'kan pelayanan diberikan mulai pagi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Batam Syamsudin di Bintan, Minggu, mengatakan antrean yang cukup lama itu terjadi lantaran satu unit kapal yang sandar di Perairan Tanjung Duren, Batam belum dapat beroperasi karena ada persyaratan administrasi yang harus dipenuhi.
Selain itu, perjalanan dari Tanjunguban-Tanjung Punggur memakan waktu 1-1,5 jam. Sementara bongkar muat kendaraan dari kapal mencapai 30 menit.
"Kami temukan kelemahan lainnya seperti dermaga di Pelabuhan Punggur ada dua, sedangkan di Uban hanya satu. Akibatnya, Kapal RoRo dari Penggur ke Uban harus mengapung menunggu kapal selesai bongkar muat kendaraan di Pelabuhan Uban," katanya.
Saat ini, kata dia, kapal yang aktif mengantarkan penumpang hanya dua unit yakni KMP Barau dan Swarna Bengawan. Sementara KMP Senangin diperbantukan seandainya terjadi lonjakan penumpang yang mengakibatkan antrean panjang.
"KMP Niaga Ferry 2 menjalani docking tahunan," ujarnya.
Untuk antisipasi puncak arus mudik, ASDP Batam mempersiapkan empat unit kapal, yang berlayar setiap kali penuh muatan. Jadwal pelayaran juga tidak dibatasi hingga sore hari.
"Pelayaran dapat dilakukan hingga tengah malam sepanjang masih ada penumpang," ucapnya.
Syamsudin mengimbau warga untuk tidak hanya memanfaatkan fasilitas pengangkutan kapal RoRo pada sore hari, melainkan juga pagi dan siang hari. Pada pagi dan siang hari, termasuk saat hari libur, seperti hari ini, kerap sepi penumpang.
"Nanti kalau sudah pukul 15.00 WIB mulai ramai. Selalu terjadi seperti itu, padahal 'kan pelayanan diberikan mulai pagi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022