Kepolisian Daerah (Polda) Jambi menggelar simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di provinsi ini.
Dalam simulasi yang digelar di lapangan Kantor Gubernur Jambi, Kamis, terlihat ada adegan yang diperagakan oleh anggota polisi sebagai pengunjuk rasa yang berujung bentrokan hingga situasi kerusuhan dan penjarahan, kemudian diperagakan pula penanganannya.
Sebanyak 500 orang melakukan unjuk rasa secara damai hingga anarkis, kemudian petugas kepolisian melakukan tugasnya dengan melerai aksi tersebut mulai dari secara harmonis hingga preventif untuk membubarkan massa yang berujung ricuh.
Selain sejumlah personel yang bertugas dalam pengamanan unjuk rasa tersebut, dalam simulasi itu turut diturunkan 2 ekor anjing pelacak K9 Polda Jambi, mobil water cannon, prajurit Brimob, dan senjata gas air mata untuk membubarkan massa.
Usai menyaksikan latihan sispamkota, Kapolda Jambi Irjen Pol. Albertus Rachmad Wibowo mengatakan bahwa latihan ini berjalan dengan baik tanpa adanya halangan apa pun.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jambi yang telah memberi izin latihan di objek yang menjadi sasaran pedemo.
Kapolda menjelaskan bahwa kegiatan ini juga sebagai ajang latihan personel Polda Jambi dan polresta yang bertujuan untuk penanganan dasar unjuk rasa, mulai situasi kondusif hingga situasi anarkis.
"Latihan rutin dilakukan dan sudah dijadwalkan setiap tahunnya, setiap kesatuan harus ada agenda latihannya dan latihannya juga ada anggarannya digunakan untuk latihan ini," kata Kapolda Jambi .
Selain itu, latihan ini juga bertujuan untuk mengecek apakah alat-alat yang milik Polri masih dapat berfungsi atau tidak.
"Apabila ada alat yang rusak, segera diperbaiki. Apabila ada alat yang sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki, agar segera dihapus dari aset milik Polri," tegas Kapolda.
Dalam simulasi tersebut juga tampak hadir Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, Sekda Provinsi Jambi Sudirman, Kabinda Jambi Brigjen Pol. Irawan David Syah, dan forkopimda lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Dalam simulasi yang digelar di lapangan Kantor Gubernur Jambi, Kamis, terlihat ada adegan yang diperagakan oleh anggota polisi sebagai pengunjuk rasa yang berujung bentrokan hingga situasi kerusuhan dan penjarahan, kemudian diperagakan pula penanganannya.
Sebanyak 500 orang melakukan unjuk rasa secara damai hingga anarkis, kemudian petugas kepolisian melakukan tugasnya dengan melerai aksi tersebut mulai dari secara harmonis hingga preventif untuk membubarkan massa yang berujung ricuh.
Selain sejumlah personel yang bertugas dalam pengamanan unjuk rasa tersebut, dalam simulasi itu turut diturunkan 2 ekor anjing pelacak K9 Polda Jambi, mobil water cannon, prajurit Brimob, dan senjata gas air mata untuk membubarkan massa.
Usai menyaksikan latihan sispamkota, Kapolda Jambi Irjen Pol. Albertus Rachmad Wibowo mengatakan bahwa latihan ini berjalan dengan baik tanpa adanya halangan apa pun.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jambi yang telah memberi izin latihan di objek yang menjadi sasaran pedemo.
Kapolda menjelaskan bahwa kegiatan ini juga sebagai ajang latihan personel Polda Jambi dan polresta yang bertujuan untuk penanganan dasar unjuk rasa, mulai situasi kondusif hingga situasi anarkis.
"Latihan rutin dilakukan dan sudah dijadwalkan setiap tahunnya, setiap kesatuan harus ada agenda latihannya dan latihannya juga ada anggarannya digunakan untuk latihan ini," kata Kapolda Jambi .
Selain itu, latihan ini juga bertujuan untuk mengecek apakah alat-alat yang milik Polri masih dapat berfungsi atau tidak.
"Apabila ada alat yang rusak, segera diperbaiki. Apabila ada alat yang sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki, agar segera dihapus dari aset milik Polri," tegas Kapolda.
Dalam simulasi tersebut juga tampak hadir Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, Sekda Provinsi Jambi Sudirman, Kabinda Jambi Brigjen Pol. Irawan David Syah, dan forkopimda lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022