Emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kenaikan sesi sebelumnya karena indeks utama pasar saham AS melemah menyusul ekspektasi langkah-langkah kebijakan moneter agresif oleh Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi yang melonjak.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 0,9 dolar AS atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 1.842,10 dolar AS per ounce. Emas menyelesaikan minggu ini dengan 1,8 persen lebih tinggi, mengakhiri penurunan empat minggu yang merupakan penurunan mingguan terpanjang sejak 17 Agustus 2018.

Emas berjangka melonjak 25,3 dolar AS atau 1,39 persen menjadi 1.841,20 dolar AS per ounce pada Kamis (19/5/2022), setelah merosot tiga dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.815,90 dolar AS pada Rabu (18/5/2022), dan menguat 4,9 dolar AS atau 0,27 persen menjadi 1.818,90 dolar AS pada Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Harga emas melonjak 25,3 dolar, terangkat pelemahan "greenback"

Penurunan pasar saham sebagian besar terlihat sebagai akibat dari langkah agresif Federal Reserve AS untuk mengendalikan inflasi. Meningkatkan suku bunga membuat lebih mahal bagi para pelaku usaha untuk meminjam uang dan memperluas bisnisnya.

"Paruh kedua minggu ini baik untuk emas karena kegelisahan di pasar keuangan telah sedikit bergeser dari laju pengetatan moneter ke risiko resesi," kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.

"Jadi daripada imbal hasil yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat membebani logam kuning, kami telah melihat investor mengalir ke tempat yang aman yang telah sedikit menurunkan imbal hasil dan mengangkat emas," katanya.

Baca juga: Harga emas Antam turun Rp2.000 per gram

Namun, ia mengatakan sulit untuk membuat prediksi apakah emas dapat memperpanjang rebound saat ini berdasarkan ekspektasi bahwa kenaikan Fed mendatang telah diperhitungkan.

Emas sedang menguji resistensi pada rata-rata pergerakan 200-hari di dekat 1.837 dolar AS per ounce. Jika emas bergerak secara meyakinkan di atas rata-rata pergerakan 200 hari, relinya dapat bertahan menuju kisaran 1.880 dolar AS hingga 1.900 dolar AS.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 23,4 sen atau 1,07 persen, menjadi ditutup pada 21,674 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 12,6 dolar AS atau 1,32 persen, menjadi ditutup pada 941,1 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022