Usaha sambal tempoyak "Maugi" dirintis Ny Pendrawati (39) anggota UMKM Jambi yang berproduksi di Jalan Mayang Mangurai, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.

Sambal tempoyak Jambi makanan khas Provinsi Jambi yang berbahan dasar dari durian kini di tangan Pendrawati menjadi populer di kalangan konsumen luar kota hingga bahkan dijual ke luar negeri..
 
Sambal tempoyak maugi yang terbuat dari durian asli, (ANTARA/HO/Pendrawati)

"Pada 2019 ada ajang seleksi yang di selenggarakan oleh Kementrian Perdagangan,  ekspor dimana saya mengikuti acara tersebut dan sampai masuk 5 besar hingga dipilih untuk ikut belajar dan diikutkan pameran di  Trade Expo Indonesia yang dimana diikuti pelaku usaha  120 negara", kata Pendrawati. 

Di pameran itu para pengunjung khususnya pengunjung luar negeri suka dengan produk sambal itu,  serta menjadi tahu bahwa di Indonesia tidak hanya ada rempah-rempah  dan kopi saja tetapi juga ada makanan lokal dari tiap daerah khususnya sambal tempoyak khas Jambi.

Dari pameran tersebutlah sambal tempoyak buatannya  dilabeli merek sambal tempoyak "Maugi" , sehingga mulai dikenal.

"Saya sudah pernah mengirim sambal tempoyak ke beberapa negara di Afrika, Amerika, Thailand, Malaysia, Singapura, China dan ke Korea", katanya..

Pendrawati menjelaskan, bahwa konsumen luar negeri suka sekali memakan sambal tempoyak dengan cara mengoleskan sambal tempoyak ke roti sebagai pengganti selai. 

Para pembeli bisa membeli sambal tempoyak Maugi langsung di gerai penjualan di Jambi juga di pasar online seperti Shoope dengan harga mulai dari Rp24 ribu hingga Rp45 ribu.

Pewarta: Nabira

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022