PT Timah Tbk yang telah menjadikan Bangka Island Outdoor (BIO) di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai kawasan penetasan telur penyu sisik.
Langkah itu mendapat apresiasi dari Yayasan pelestarian flora dan fauna ALOBI Foundation karena aksi tersebut merupakan upaya pelestarian penyu jenis itu dari kepunahan.
"BIO sebagai tempat penetasan telur penyu, karena aman dari tanpa gangguan manusia maupun predator lainnya," kata Ketua ALOBI Foundation, Langka Sani,di Bangka, Kamis.
Dalam melestarikan penyu sisik, PT Timah Tbk bekerja sama dengan ALOBI Foundation dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, menyediakan 23 lobang di Kawasan BIO Bangka untuk menjadi tempat penetasan semi alami bagi ribuan telur penyu hasil selundupan.
"Kita yakin di sini aman, karena kawasan ini dikelola PT Timah Tbk dan ada tim pengamanan yang menjaga dan masyarakat juga bisa bersama menjaga hingga bisa menetas," katanya.
Ia mengapresiasi komitmen PT Timah Tbk dalam pelestarian, pasalnya sebelumnya PT Timah Tbk bersama ALOBI telah membuat Pusat Penyelematan Satwa (PPS) yang terletak di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang.
"PT Timah Tbk sudah sangat luar biasa membantu penyelamatan satwa darat salah satunya dengan adanya PPS di Air Jangkang, sekarang dengan rencana dibentuknya Marine BIO Conservation Center ini lebih naik lagi jenjangnya untuk menyelawatkan satwa laut yang dilindungi," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan mengatakan BIO merupakan kawah candradimuka insan BUMN, dimana kawasan ini terdiri dari hutan, laut, dan perbukitan. Kawasan BIO yang direaktivitasi ini menjadi pusat pengembangan human capital di lingkungan Holding BUMN Tambang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Langkah itu mendapat apresiasi dari Yayasan pelestarian flora dan fauna ALOBI Foundation karena aksi tersebut merupakan upaya pelestarian penyu jenis itu dari kepunahan.
"BIO sebagai tempat penetasan telur penyu, karena aman dari tanpa gangguan manusia maupun predator lainnya," kata Ketua ALOBI Foundation, Langka Sani,di Bangka, Kamis.
Dalam melestarikan penyu sisik, PT Timah Tbk bekerja sama dengan ALOBI Foundation dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, menyediakan 23 lobang di Kawasan BIO Bangka untuk menjadi tempat penetasan semi alami bagi ribuan telur penyu hasil selundupan.
"Kita yakin di sini aman, karena kawasan ini dikelola PT Timah Tbk dan ada tim pengamanan yang menjaga dan masyarakat juga bisa bersama menjaga hingga bisa menetas," katanya.
Ia mengapresiasi komitmen PT Timah Tbk dalam pelestarian, pasalnya sebelumnya PT Timah Tbk bersama ALOBI telah membuat Pusat Penyelematan Satwa (PPS) yang terletak di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang.
"PT Timah Tbk sudah sangat luar biasa membantu penyelamatan satwa darat salah satunya dengan adanya PPS di Air Jangkang, sekarang dengan rencana dibentuknya Marine BIO Conservation Center ini lebih naik lagi jenjangnya untuk menyelawatkan satwa laut yang dilindungi," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan mengatakan BIO merupakan kawah candradimuka insan BUMN, dimana kawasan ini terdiri dari hutan, laut, dan perbukitan. Kawasan BIO yang direaktivitasi ini menjadi pusat pengembangan human capital di lingkungan Holding BUMN Tambang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022