Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khasnya masing-masing yang kemudian jadi kuliner yang wajib dikunjungi dan dirasakan saat ke daerah tersebut.

Berbagai eksperimen pun dilakukan untuk membuat hidangan baru yang menggugah selera, salah satu perpaduan menarik dan unik ada pada makanan khas Jambi yaitu 'tempoyak' merupakan permentasi buah durian dan di tangan Pendrawati (39) tempoyak sambel kini mencoba menembus pasar internasional.

Memiliki aroma yang menyengat, tempoyak biasanya dijadikan sambal atau dihidangkan dengan olahan ikan. Sambal tempoyak dahulu hanya dikenal dan dinikmati oleh warga Provinsi Jambi saja, namun kini di tangan salah satu warga Kota Jambi bisa menjadi dikenal diseluruh Indonesia bahkan luar negeri.

Awalnya 2015, Pendrawati menjual ikan seluang, rendang dan pempek, seiring berjalan nya waktu beliau mempunyai keinginan mengangkat kearifan Jambi, yaitu makanan khas Jambi dan baru pada 2016, Pendrawati terpikirkan untuk membuat sambal tempoyak, lewat berbagai inovasi, tetapi usaha untuk menemukan resep sambal tempoyak yang diinginkan tidak semudah itu dan sempat mengalami gagal beberapa kali, hingga akhirnya pada pertengahan 2017 mendapat resepnya.

Di tahun yang sama ibu itu menemukan resep yang pas dan langsung mengurus surat-surat perizinan seperti lebel halal, BPOM, dan uji laboratorium dan yang lainnya, kemudian baru dipasarkan hingga pemasaran sambal tempoyak maugi kini sudah sampai ke kaca internasional.

"Karena saya mengangkat sambal tempoyak ini, Alhamdulillah pada Oktober 2017 saya ditawarin oleh Disperindag Provinsi Jambi untuk ikut pameran di Jakarta, dengan saya membawa sambal tempoyak dan pada pameran itu lidah para konsumen yang mencoba di sana sangat menerima dan sangat antusias dengan sambal tempoyak", kata Pendrawati.

Pada pameran itu dia membawa stok sambal tempoyak nya untuk tujuh hari, tetapi produk sambal tempoyak nya habis dalam dua hari saja.

Melihat ini pemilik usaha sambal tempoyak Maugi merasa peluangnya untuk jualan sambal tempoyak ini semakin besar dan jadi terus menekuni usaha sambal tempoyak dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan seperti memperbaiki kemasan, rasa dan tekstur sambal tempoyak itu sendiri.

Kemudian pada 2018 produk sambal merek Maugi sudah mulai terkenal, dan pada saat tahun yang sama Pendrawati di tawarkan oleh Disperindag untuk ikut pameran lagi di Jakarta yang dimana beliau disuruh memasak kearifan lokal Jambi, yaitu memasak sambal tempoyak dan pindang.

Keunggulan sambal tempoyak maugi ini yaitu cara memasaknya yang tanpa bahan pengawet dan penyedap rasa atau micin dan namun bahan alami maka dari itu sangat disukai, dimana awalnya Pendrawati menjual untuk harga satu porsi nasi dengan tempoyak dengan Rp15.000 karena antusias pembeli pada tengah hari dari hari pertama pameran beliau menjualnya dengan harga Rp60.000 dalam kemasan botol yang cantik dan dengan harga segitu pun pembeli masih membelinya. Jadi ini menjadi peluang bagi Jambi untuk masuk ke pasar nasional untuk mengangkat kearifan Jambi.

Pada 2019 ada ajang seleksi yang di selenggarakan oleh Kementrian Perdagangan dimana Pendrawati mengikuti acara tersebut dan sampai masuk 5 besar hingga dipilih untuk ikut belajar dan diikutkan pameran di  Trade Expo Indonesia yang dimana diikuti pelaku usaha 120 Negara.

Di pameran itu para pengunjung khususnya pengunjung luar negeri suka, serta menjadi tahu bahwa di Indonesia tidak hanya ada rempah-rempah  dan kopi saja tetapi juga ada makanan lokal dari tiap daerah khususnya sambal tempoyak khas Jambi, Dan dengan pameran ini pemilik usaha sambal maugi mendapatkan tender-tender kecil yang dimana mengharuskan mengirim keluar negeri.

Sambal tempoyak maugi sudah sampai ke beberapa negara seperti Afrika, Amerika, Thailand, Malaysia, Singapura, China, bahkan ke Korea. Para konsumen luar Negeri mengatakan bahwa mereka suka sekali memakan sambal tempoyak dengan roti sebagai pengganti selai dan untuk mendapatkan sambal tempoyak maugi bisa melalui halaman web yaitu home industri maugi Jambi atau hanya dengan mengetik sambal tempoyak maugi Jambi.

Untuk harga sambal tempoyak kmaugi ini bervariasi mulai harga Rp25 ribu hingga Rp60 ribu. Dengan pembayaran tunai untuk wilayah kota Jambi dan di luar kota Jambi menggunakan sistem PO (pre- Order) yaitu dengan meminta bayaran dulu baru disiapkan sambal tempoyaknya. Sambal tempoyak maugi diproduksi setiap hari sekitar 15 kg dengan masa kadaluarsa satu tahun.

Untuk cara pembuatan dimulai dari pemilihan bahan, durian di kupas lalu dibikin tempoyak selama seminggu di fermentasi, kemudian baru dioalah menjadi sambal tempoyak maugi.Selain menjual sambal tempoyak, Pendrawati juga menjual crispy ikan seluang.

Untuk para konsumen setelah membeli sambal tempoyak bisa langsung dimakan atau siap saji, atau agar lebih nikmat dengan menambahkan ikan favorit konsumen dengan merebus, digoreng, atau dikukus ikan itu dan di tambahkan sambal tempoyak nya, atau dengan mengikuti konsumen luar negeri dengan menjadikan sambal tempoyak seperti selai yang dimakan dengan roti.






 

Pewarta: Nabira

Editor : Nanang Mairiadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022