Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Munawar Ibrahim membuka kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam rangka Penurunan Stunting melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kabupaten Bungo, Selasa (26/7).
Dalam kesempatan itu, Munawar Ibrahim berterima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bupati Bungo beserta jajaran yang telah memberikan dukungan dan komitmen terhadap Program Bangga Kencana di Kabupaten Bungo selama ini.
"Salah satu wujud dari dukungan tersebut adalah dengan terlaksananya kegiatan hari ini, Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam rangka Penurunan Stunting melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting. Dengan peluncuran DASHAT ini besar harapan kami BKKBN dan pemerintah daerah dapat bersinergi dan meningkatkan komitmen, koordinasi dan integrasi antar lintas sektor di Kabupaten Bungo dalam percepatan penurunan stunting khususnya di Desa Lubuk, Kecamatan Pelepat Ilir," kata Munawar.
Munawar menjelaskan, Kampung KB merupakan salah satu strategi BKKBN dalam merevitalisasi program Bangga Kencana dan sebagai lokus pembangunan keluarga, perlu bersinergi dengan kegiatan dan program Kementerian dan sektor terkait lainnya.
"Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas bahwa Kementerian/Lembaga terkait dapat mengambil kebijakan dan langkah-langkah secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk dapat meningkatkan kualitas keluarga dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas di desa," katanya menjelaskan.
Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan BKKBN dalam percepatan penurunan stunting di Kampung KB adalah dengan pendekatan konvergenitas dan partisipatif. Bentuk intervensi stunting di Kampung KB adalah pemberian makanan bergizi seimbang bagi keluarga risiko stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal dalam kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
Untuk itu, kegiatan tersebut merupakan kesempatan yang sangat baik untuk kita dapat melakukan penguatan kerjasama dan kemitraan program Bangga Kencana dengan mensinergikan berbagai kegiatan Kementerian/Lembaga maupun instansi/dinas terkait ke dalam lokus Kampung KB melalui POKJA Kampung Keluarga Berkualitas.
"Tentu saja kami sangat berharap ke depan program DASHAT ini memberikan manfaat dan mendatangkan perubahan bagi generasi muda khususnya keluarga sasaran dengan risiko stunting dalam mengelola kehidupan yang lebih sejahtera," ujarnya.
BKKBN kata Munawar, telah melaksanakan Pendataan Keluarga pada tahun 2021 yang lalu. Hasil penapisan pendataan keluarga yang telah dilakukan menghasilkan data keluarga berisiko stunting yang ada di wilayah Provinsi Jambi. Berdasarkan hasil penapisan pendataan keluarga tersebut diketahui bahwa terdapat 61.046 keluarga sasaran dengan risiko stunting di Kabupaten Bungo atau sekitar 67 persen dari jumlah keluarga yang terdata pada PK21.
Untuk Kecamatan Pelepat Ilir terdapat 69 persen keluarga sasaran dengan risiko stunting. Pemanfaatan data kependudukan berbasis keluarga khususnya data keluarga dengan risiko stunting perlu dioptimalkan sebagai data basis dalam penggarapan program Bangga Kencana di Kampung Keluarga Berkualitas.
"Untuk itu, penyediaan dan pemanfaatan data di Kampung KB yang dikelola oleh pengurus Rumah Data Kependudukan (Rumah DataKu) yang merupakan bagian dari Kampung KB harus maksimal karena akan digunakan sebagai basis data pembangunan desa," kata Munawar.
Dalam kesempatan itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi memberikan Alat Teknologi Tepat Guna (ATTG) bagi tiga kelompok UPPKA yang ada di tiga Kampung KB. Yakni UPPKA Mandiri, Kecamatan Pelepat Ilir, UPPKA Bungo Teratai Kecamatan Rantau Pandan dan Berkah Bungo Tanjung Kecamatan Pasar Muara Bungo.
ATTG ini merupakan alat penunjang usaha bagi kelompok ekonomi produktif dalam hal ini kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) sesuai dengan jenis usaha kelompoknya.
"Dengan pemberian ATTG ini kami sangat mendorong usaha-usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh masyarakat Kampung KB di Kabupaten Bungo untuk dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya terutama bagi akseptor KB," kata Munawar.
"Melalui Launching DASHAT, mari kita perkuat sinergitas lintas sektor antara BKKBN Provinsi, OPD KB Kabupaten Bungo, Lembaga-lembaga pemerintah terkait, serta segenap pemangku kepentingan dan mitra kerja dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana di Kabupaten Bungo," katanya menambahkan.
Sementara itu, Wakil Bupati Bungo, Safrudin Dwi Arianto dalam kesempatan itu mengatakan, pemerintah daerah Kabupaten Bungo melalui Dinas Sosial P2KB dan P3A bersama-sama OPD lainnya mengadopsi sebuah rencana kegiatan yang disebut Dapur Sehar Atasi Stunting dengan memilih Kampung KB atau Kampung berkualitas yakni Dusun Lubuk Kecamatan Pelepat.
Sebab itu, Safrudin mengimbau pihak terkait harus kerja keras dan sungguh-sungguh, sehingga Dapur Sehat Atasi Stunting tidak sekedar simbol. Bentuk kesungguhan tersebut antara lain dengan memanfaatkan para ahli yang ada. Seperti ahli gizi dan ahli pertanian baik yang ada di kecamatan ataupun kabupaten.
"Sehingga jenis makanan yang disediakan mengandung mikro dan makro nutrien yang terukur sebagai asupan pencegahan stunting serta memanfaatkan pekarangannya dengan sumber pangan bergizi sesuai dengan prinsip teknologi pertanian," kata Safrudin.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Dalam kesempatan itu, Munawar Ibrahim berterima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bupati Bungo beserta jajaran yang telah memberikan dukungan dan komitmen terhadap Program Bangga Kencana di Kabupaten Bungo selama ini.
"Salah satu wujud dari dukungan tersebut adalah dengan terlaksananya kegiatan hari ini, Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam rangka Penurunan Stunting melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting. Dengan peluncuran DASHAT ini besar harapan kami BKKBN dan pemerintah daerah dapat bersinergi dan meningkatkan komitmen, koordinasi dan integrasi antar lintas sektor di Kabupaten Bungo dalam percepatan penurunan stunting khususnya di Desa Lubuk, Kecamatan Pelepat Ilir," kata Munawar.
Munawar menjelaskan, Kampung KB merupakan salah satu strategi BKKBN dalam merevitalisasi program Bangga Kencana dan sebagai lokus pembangunan keluarga, perlu bersinergi dengan kegiatan dan program Kementerian dan sektor terkait lainnya.
"Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas bahwa Kementerian/Lembaga terkait dapat mengambil kebijakan dan langkah-langkah secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk dapat meningkatkan kualitas keluarga dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas di desa," katanya menjelaskan.
Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan BKKBN dalam percepatan penurunan stunting di Kampung KB adalah dengan pendekatan konvergenitas dan partisipatif. Bentuk intervensi stunting di Kampung KB adalah pemberian makanan bergizi seimbang bagi keluarga risiko stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal dalam kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
Untuk itu, kegiatan tersebut merupakan kesempatan yang sangat baik untuk kita dapat melakukan penguatan kerjasama dan kemitraan program Bangga Kencana dengan mensinergikan berbagai kegiatan Kementerian/Lembaga maupun instansi/dinas terkait ke dalam lokus Kampung KB melalui POKJA Kampung Keluarga Berkualitas.
"Tentu saja kami sangat berharap ke depan program DASHAT ini memberikan manfaat dan mendatangkan perubahan bagi generasi muda khususnya keluarga sasaran dengan risiko stunting dalam mengelola kehidupan yang lebih sejahtera," ujarnya.
BKKBN kata Munawar, telah melaksanakan Pendataan Keluarga pada tahun 2021 yang lalu. Hasil penapisan pendataan keluarga yang telah dilakukan menghasilkan data keluarga berisiko stunting yang ada di wilayah Provinsi Jambi. Berdasarkan hasil penapisan pendataan keluarga tersebut diketahui bahwa terdapat 61.046 keluarga sasaran dengan risiko stunting di Kabupaten Bungo atau sekitar 67 persen dari jumlah keluarga yang terdata pada PK21.
Untuk Kecamatan Pelepat Ilir terdapat 69 persen keluarga sasaran dengan risiko stunting. Pemanfaatan data kependudukan berbasis keluarga khususnya data keluarga dengan risiko stunting perlu dioptimalkan sebagai data basis dalam penggarapan program Bangga Kencana di Kampung Keluarga Berkualitas.
"Untuk itu, penyediaan dan pemanfaatan data di Kampung KB yang dikelola oleh pengurus Rumah Data Kependudukan (Rumah DataKu) yang merupakan bagian dari Kampung KB harus maksimal karena akan digunakan sebagai basis data pembangunan desa," kata Munawar.
Dalam kesempatan itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi memberikan Alat Teknologi Tepat Guna (ATTG) bagi tiga kelompok UPPKA yang ada di tiga Kampung KB. Yakni UPPKA Mandiri, Kecamatan Pelepat Ilir, UPPKA Bungo Teratai Kecamatan Rantau Pandan dan Berkah Bungo Tanjung Kecamatan Pasar Muara Bungo.
ATTG ini merupakan alat penunjang usaha bagi kelompok ekonomi produktif dalam hal ini kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) sesuai dengan jenis usaha kelompoknya.
"Dengan pemberian ATTG ini kami sangat mendorong usaha-usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh masyarakat Kampung KB di Kabupaten Bungo untuk dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya terutama bagi akseptor KB," kata Munawar.
"Melalui Launching DASHAT, mari kita perkuat sinergitas lintas sektor antara BKKBN Provinsi, OPD KB Kabupaten Bungo, Lembaga-lembaga pemerintah terkait, serta segenap pemangku kepentingan dan mitra kerja dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana di Kabupaten Bungo," katanya menambahkan.
Sementara itu, Wakil Bupati Bungo, Safrudin Dwi Arianto dalam kesempatan itu mengatakan, pemerintah daerah Kabupaten Bungo melalui Dinas Sosial P2KB dan P3A bersama-sama OPD lainnya mengadopsi sebuah rencana kegiatan yang disebut Dapur Sehar Atasi Stunting dengan memilih Kampung KB atau Kampung berkualitas yakni Dusun Lubuk Kecamatan Pelepat.
Sebab itu, Safrudin mengimbau pihak terkait harus kerja keras dan sungguh-sungguh, sehingga Dapur Sehat Atasi Stunting tidak sekedar simbol. Bentuk kesungguhan tersebut antara lain dengan memanfaatkan para ahli yang ada. Seperti ahli gizi dan ahli pertanian baik yang ada di kecamatan ataupun kabupaten.
"Sehingga jenis makanan yang disediakan mengandung mikro dan makro nutrien yang terukur sebagai asupan pencegahan stunting serta memanfaatkan pekarangannya dengan sumber pangan bergizi sesuai dengan prinsip teknologi pertanian," kata Safrudin.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022