Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah menyiapkan beberapa langkah untuk menghadapi krisis pangan seperti stabilisasi harga hingga belanja perlindungan sosial.
Selain stabilisasi harga dan belanja perlindungan sosial, Menko Airlangga menuturkan langkah menghadapi krisis pangan turut dilakukan dengan menambah pasokan komoditas pangan seiring adanya supply disruption.
Hal tersebut seiring dengan Presiden Joko Widodo yang mengarahkan agar ketahanan dan produksi dari beberapa komoditas penting seperti padi, jagung, dan kedelai, dapat terus ditingkatkan.
Baca juga: Airlangga: Pemerintah jaga pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen
Tak hanya itu, peran dan fungsi dari Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dan Badan Pangan turut diperkuat agar dapat mendukung upaya pengendalian inflasi pangan dalam negeri.
Upaya lainnya adalah dengan memperbaiki distribusi logistik agar pasokan komoditas termasuk jagung untuk tetap terjaga di berbagai daerah di Indonesia.
Menko Airlangga menegaskan sinergi antardaerah menjadi kunci untuk memastikan tidak adanya gangguan pasokan maupun dalam memantau harga agar tetap terjangkau.
“Kerja sama antardaerah penting untuk menjaga dan monitoring agar harga terjangkau, barang tersedia, distribusi lancar dan komunikasi dengan publik,” tegasnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya peningkatan inflasi komponen pangan bergejolak pada Juli 2022 yang mencapai 11,47 persen (yoy) atau tertinggi sejak Januari 2014 yang sebesar 11,91 persen (yoy).
Baca juga: BPS: Cabai merah hingga bawang merah picu inflasi Juli 2022
Baca juga: Moeldoko ajak masyarakat diversifikasi pangan antisipasi krisis
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022