Pemerintah Kota Jambi jemput bola untuk melakukan uji emisi terhadap 2.000 kendaraan bermotor.

Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, Selasa, mengatakan, mulai 18 Oktober sampai 20 Oktober 2022 dilakukan uji emisi kendaraan bermotor di tiga lokasi pada daerah tersebut.

" Ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengendalikan tingkat polusi udara," katanya.

Dia menerangkan, dengan adanya uji emisi, dapat diketahui seberapa besar pengaruhnya terhadap pencemaran udara.

“Mengukur kualitas udara melalui uji emisi,” katanya.

Pada uji emisi kali ini, Wakil Wali Kota Jambi juga melakukan uji emisi pada kendaraan dinasnya. 

Dia mengatakan, uji emisi 2022 ini menargetkan 1.500 sampai 2.000 kendaraan untuk diperiksa kualitas gas buangnya. Kata dia, ini program sangat baik untuk menjaga kualitas udara di Kota Jambi. 

“Sebagai urban city saat ini penambahan jumlah kendaraan terus meningkat, ditambah lagi dengan kendaraan pertambangan yang juga meningkat. Sehingga ada resiko peningkatan hasil buang gas emisi yang mencemari udara,” katanya menerangkan.

Lebih lanjut, pihaknya juga berharap ada kebijakan strategis yang mengatur tentang transportasi pertambangan, batu bara misalnya. Pembatasan masa usia kendaraan tidak boleh lebih dari 10 tahun yaitu batas 2013.

“Jika lebih dari itu agar di remajakan. Tidak boleh beroperasi karena ini mempengaruhi polusi udara kita,” imbuhnya.

Begitu juga ke depan, kata dia,  pihaknya memikirkan tentang green public transportation yang dulu pernah digagas, namun terkendala karena saat COVID-19.


“Dua tahun operasional terganggu, ke depan akan kita pikirkan lagi minimal untuk anak sekolah,” katanya .


Lanjut Maulana, secara simultan Pemkot Jambi mengajak masyarakat mencintai gaya hidup menggunakan kendaraan yang tidak mencemari lingkungan termasuk budaya bersepeda dan lainnya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Ardi menyebutkan, pihaknya menargetkan 1.500 kendaraan di kota Jambi dilakukan uji emisi. Uji emisi akan dilakukan tiga hari. 

Dengan uji emisi pula, pemilik kendaraan akan mengetahui, apakah kondisi mesin mereka baik atau memang butuh perawatan. Termasuk pemakaian bahan bakar yang dipilih.

“Saat ini gas buang kendaraan bermotor untuk Kota Jambi belum begitu berpengaruh seperti di kota metropolitan. Karena di Kota Jambi masih banyak tanaman tumbuh untuk menyerap gas buang yang ada,” terangnya.

Namun pada beberapa titik tertentu, gas buang sangat meningkatkan kualitas udara di Kota Jambi. Misalnya pada saat jam pergi kerja atau pulang kerja, banyak kendaraan bermotor yang keluar sehingga mempengaruhi kualitas udara. 

Pewarta: Melli Andani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022