Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengapresiasi penanganan stunting di Jambi yang dinilai berhasil di mana angkanya pada tahun ini di bawah standar nasional yakni 22,4 persen untuk Jambi dan nasionalnya 24,4 persen.

Hal ini disampaikan Hasto Wardoyo, Selasa (25/10), pada saat melakukan kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi tepatnya di Kabupaten Muarojambi yang merupakan kabupaten yang memiliki angka stunting cukup tinggi dibandingkan kabupaten dan kota lainnya.

Kepala BKKBN dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di daerah itu dan dalam kesempatan itu, Hasto mengapresiasi penanganan stunting di Provinsi Jambi hingga angka stunting Provinsi Jambi berada di bawah angka rata-rata nasional.

DR Hasto Wardoyo tampak menghadiri pertemuan bersama Pemerintah kabupaten (Pemkab) Muaro Jambi dalam kunjungan kerja nya ke Provinsi Jambi dan dalam kesempatan itu BKKBN membeberkan strategi dan aksi percepatan penurunan stunting kepada pemerintah kabupaten setempat dan penyuluh yang hadir.

Masih tingginya angka stunting di Indonesia katanya menjadi tugas besar bersama, namun dengan kerja sama dan kolaborasi antar pihak penurunan angka stunting dengan cepat bisa diatasi.

Kemudian Hasto juga mengapresiasi Provinsi Jambi dalam hal penanganan stunting dimana saat ini angka stunting Provinsi Jambi yakni 22,4 persen atau di bawah rata-rata angka nasional sebesar 24,4 persen.

"Jambi saat ini sudah mengalami penurunan angka stunting sudah di bawah rata-rata nasional, tetapi Jambi harus menuju angka 14 persen pada 2024. Saya berharap Jambi kalau sekarang 22,4 persen pada akhir 2022 ini harapan saya turun 3 persen menjadi 22 itu harapan saya nanti angkanya yang meluncurkan Kementerian Kesehatan pada akhir 2022 diharapkan bisa menjadi 19 persen,” kata Hasto Wardoyo.

Dia menambahkan ada tiga penyebab utama stunting, pertama kurangnya nutrisi kepada anak ketika mulai dari bayi, kedua anak sering sakit-sakitan dan ketiga kurang perhatian orang tua baik soal gizi maupun kesehatan.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Munawar Ibrahim menjelaskan, dalam upaya penurunan stunting di Provinsi Jambi, BKKBN Jambi bersama Pemprov Jambi, mitra kerja, lintas sektor, organisasi profesi, perguruan tinggi dan perusahaan swasta berkolaborasi dengan menetapkan target penurunan prevalensi stunting menjadi 12 persen pada tahun 20224.

Upaya tersebut menjadi masih bersama dengan terbitnya keputusan Gubernur Jambi tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), sehingga diharapkan penanganan penurunan stunting akan lebih dioptimalkan dengan mengedepankan sinergi, kolaborasi dan konvergensi melalui kemitraan sehingga konvergensi program lintas sektor bisa terlaksana dengan maksimal.

Terkait dengan pertemuan Strategi dan Aksi Percepatan Penurunan Stunting Menuju Jambi Mantap" di Kabupaten Muarojambi yang diikuti 400 orang tersebut, Munawar berharap mampu meningkatkan komitmen bersama antara pemangku kebijakan, mitra kerja serta organisasi profesi dalam menggalang strategi dan aksi dalam upaya penurunan prevalensi stunting di Provinsi Jambi hingga tahun 2024 mendatang.

Dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, PJ Bupati Muarojambi, Kapolres dan Dandim menyerahkan bantuan paket makanan dan uang kepada keluarga berisiko stunting dari Pemkab Muarojambi dan Baznas Muaro Jambi.

Selain itu Kepala BKKBN Hasto Wardoyo juga mengunjungi stan penyuluh KB Muarojambi serta memasang langsung KB implant kepada salah satu warga Muarojambi***

 

Pewarta: Nanang Mairiadi dan Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022