Harga emas kembali merosot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat setelah data produksi domestik bruto kuartal ketiga negara itu lebih kuat dari perkiraan, menunjukkan ekonomi negara itu bernasib lebih baik di bawah rezim kenaikan suku bunga.
Untuk minggu ini emas turun 0,70 persen, setelah mencatat kenaikan 0,50 persen pekan sebelumnya.
Emas berjangka tergelincir 3,60 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1,665,60 dolar AS pada Kamis (27/10/2022), setelah terangkat 11,20 dolar AS atau 0,68 persen menjadi 1.669,20 dolar AS pada Rabu (26/10/2022), dan menguat 3,90 dolar AS atau 0,24 persen menjadi 1.658,00 dolar AS pada Selasa (25/10/2022).
Dolar AS menguat pada perdagangan Jumat (28/10/2022) karena para pedagang bereaksi terhadap data ekonomi positif yang baru dirilis. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,15 persen menjadi 110,7520.
Tanda-tanda ketahanan dalam ekonomi AS memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk terus menaikkan suku bunga yang tajam. Ini mendorong dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi, yang menekan harga logam mulia.
Data PDB AS yang lebih kuat dari perkiraan pada Kamis (27/10/2022) juga mendinginkan ekspektasi bahwa Fed akan melunakkan laju kenaikan suku bunga pada Desember, dengan para pedagang meningkatkan ekspektasi mereka untuk kenaikan 75 basis poin.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (28/10/2022) bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS naik 0,3 persen pada September, menyamai kenaikan pada Agustus. Ini mungkin membuat Federal Reserve di jalur untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, sehingga mengurangi daya tarik emas.
Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan datang pada pembacaan 59,9 untuk Oktober, pada dasarnya tidak berubah dari angka pada September.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 34,7 sen atau 1,78 persen, menjadi ditutup pada 19,147 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 18,30 dolar AS atau 1,89 persen, menjadi ditutup pada 949,10 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022