Menteri BUMN Erick Thohir mendorong kemajuan ekosistem digital di Tanah Air juga dibarengi dengan upaya mengembangkan atau memajukan kreator maupun konten-konten lokal.
Hal itu ia sampaikan melihat ekosistem digital khususnya industri games dan e-sport yang sudah dibangun oleh Telkomsel selama ini.
Erick mengatakan Indonesia sudah menganut ekonomi terbuka namun harus diseimbangkan. Sebab, jangan sampai bangsa Indonesia hanya sebagai konsumen dari kreator atau konten asing.
Sejatinya, sambung dia, Indonesia sudah mampu memproduksi konten lokal. Sebagai contoh dari lima film buatan anak bangsa setidaknya sudah ditonton 27,1 juta orang. Jumlah tersebut tentu saja di atas film Hollywood yang jumlahnya 22,1 juta penonton.
Dengan jumlah penonton yang signifikan tersebut bangsa Indonesia dapat bersaing dalam membuat konten-konten yang berkualitas dan bisa ditonton oleh masyarakat luas.
Pemerintah melalui Kementerian BUMN juga terus mendorong tumbuhnya konten-konten lokal yang berkualitas. Hal itu diwujudkan dengan upaya memberikan penghargaan kepada musik dangdut di Indonesia.
"Saya ingin penghargaan kepada insan musik dangdut tak hanya sekadar wacana. Tidak ada alasan bagi bangsa Indonesia untuk tidak bisa menjadi negara popular culture," ujarnya.
Mantan Presiden Inter Milan itu mengingatkan waktu bagi Indonesia menjadi popular culture terbatas yakni hingga tahun 2038. Jika waktu tersebut terlampaui, maka Indonesia akan kehilangan momentum yang sangat berharga.
Sementara itu, Komisaris Utama Telkomsel Wishnutama Kusubandio memastikan anak usaha Telkom tersebut turut aktif mengembangkan industri games dan e-sport di Indonesia.
Menurut Wishnutama, Telkomsel akan terus berkolaborasi dan mendukung setiap individu yang terlibat serta berdedikasi untuk mengembangkan secara konsisten industri games dan e-sport di Indonesia.
"Telkomsel mendukung permintaan Kementerian BUMN agar Indonesia tak sekadar sebagai pasar, tetapi nantinya juga akan membangun ekosistem games," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022