Bank Indonesia Provinsi Jambi mendampingi pelaku UMKM yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (Kube) Mega Buana Tangkit Baru, Muarojambi menciptakan 21 produk turunan nanas untuk memperkuat Agrowisata nanas di daerah itu.
"Saat ini varian produk yang dihasilkan juga sangat bervariasi dimana saat ini terdapat 21 jenis varian produk turunan nanas yang dapat dihasilkan oleh kelompok usaha bersama Mega Buana ini sementara awalnya hanya ada lima produk olahan nanas," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Eva Ariesty, Jumat.
Ke - 21 produk olahan nanas itu antara lain, permen jelly nanas, sirup nanas, stik nanas, lempok nanas, nata de pina, sambal nanas, bolu nanas, pastel nanas, bolu roti nanas, saos nanas, nanas goreng dan lainnya.
Selain buahnya, UMKM Mega Buana ini juga menciptakan produk kriya yang dimanfaatkan dari daun tanaman nanas itu sendiri.
"Jadi sekarang sudah tidak ada yang terbuang, semua sudah dimanfaatkan untuk menghasilkan produk turunan," katanya.
Sejak 2021, Bank Indonesia melakukan pendampingan pada kelompok subsisten Kube Mega Buana. Saat ini kapasitas kelompok telah mencapai tingkat UMKM Digital dalam pengembangan UMKM Bank Indonesia.
Adapun pendampingan yang sudah diberikan BI yakni pengolahan buah nanas menggunakan teknologi pengawetan dan pengemasan, pelatihan pengelolaan keuangan, pelatihan kelembagaan, pembukaan rekening tabungan dan rekening usaha, business matching pemasaran produk.
"Melihat potensi ini kami dari Bank Indonesia berupaya mendukung perkembangan kelompok melalui bantuan rumah produksi untuk pengolahan nanas dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pangsa pasar," katanya.
Sementara itu, Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif Bank Indonesia Elsya MS Chani mengatakan Kube Mega Buana ini merupakan salah satu dari delapan pilot project yang dilakukan BI untuk pemberdayaan ekonomi dalam kaitan inklusi keuangan . Ke-delapan project itu menunjukkan peningkatan dalam konteks penjualan maupun dalam konteks inklusi keuangan.
"Setelah melihat peningkatan usaha tersebut baik dari produksi, pemasaran, omset dan inklusi keuangannya maka BI rasa perlu kembali memfasilitasi untuk lebih meningkatkan produktifitas dengan membangun rumah produksi nanas ini," katanya.
Program ini merupakan satu lanjutan dari pembinaan yang BI lakukan dalam kaitan dengan meningkatkan inklusi keuangan dan juga mendorong penguatan UMKM. Kegiatan inklusi keuangan ini dimulai dari kelompok-kelompok UMKM yang dibina untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menghasilkan produk sesuai keahliannya.
"Keahliannya diperkuat, dalam arti mereka diminta berkelompok supaya menghasilkan banyak produk dan lebih efisien, berikut juga dengan aspek kelembagaan" katanya.
Guna meningkatkan kapasitas UMKM, BI juga memberikan pendampingan terkait inklusi keuangan berupa mengelola keuangan yang sehat, pembuatan arus kas usaha kelompok, pelatihan disiplin menabung dan bijak berhutang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022