Pemerintah Kota Jambi memperkuat strategi percepatan penurunan stunting di Kota Jambi melalui pelatihan kader dan pembagian timbangan.

"Pemkot Jambi sudah melakukan beberapa upaya ekstra untuk penurunan angka stunting. Salah satunya pembagian timbangan serta pelatihan kader," kata Wakil Wali Kota Jambi Maulana Jumat.

Dia menjelaskan untuk melakukan percepatan penurunan angka stunting di Kota Jambi. Tidak bisa hanya dilakukan oleh satu OPD saja, tapi seluruh instansi terkait juga harus ikut mendukung kegiatan ini.

"Kita sudah membagikan alat timbangan sebanyak 148 alat ukur untuk bayi. Tahun ini juga ada pelatihan kader diajari cara menimbang yang benar," katanya menjelaskan.

Selain itu, Maulana juga meminta semua elemen kelurahan, kecamatan dan PKK wajib mengajak orang tua yang punya balita untuk datang ke Posyandu melakukan penimbangan.

Berdasarkan data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E- PPGBM) peningkatan kasus stunting tertinggi di Kota Jambi berada di Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Angka stunting di daerah tersebut pada Agustus 2022 mencapai 158 anak. Meningkat dari bulan Februari yang hanya 109 anak stunting.

"Angka stunting di Kota Jambi secara kesesuaian mengalami penurunan setiap tahunnya," katanya

Di tahun 2018, Kota Jambi angka stuntingnya 26,2 persen. Sedangkan pada 2019 turun menjadi 18,62 persen. Tahun 2020 tidak dilakukan pendataan akibat COVID-19 dan di tahun 2021 menjadi 17,4 persen.

"Target kita angka stunting di Kota Jambi bisa terus turun hingga angka 14 persen," katanya menyebutkan.

Selain Kecamatan Jelutung, dia mengatakan peningkatan angka stunting juga terjadi di kecamatan Pelayangan.

"Meski angka stuntingnya sedikit hanya tujuh anak. Tapi meningkat dari bulan Februari yang hanya satu anak. Dan bukan berarti di kecamatan lain tidak ada," katanya menambahkan.*

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022