Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, Sumatera Selatan, terus berupaya melakukan gebyar dan sosialisasi aplikasi "Pak Tani" yang merupakan inovasi instansi ini agar dapat dikenal secara nasional oleh petani di berbagai daerah.
"Sebenarnya aplikasi 'Pak Tani' ini sebuah inovasi yang sudah kami luncurkan secara nasional pada 2021, dan sampai saat ini terus kami sosialisasikan agar masyarakat terus mengunduh. Pada Oktober 2022 kami juga melakukan gebyar kembali aplikasi ini," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang Sayuti di Palembang, Jumat.
Gebyar itu, ujar dia, dilakukan agar produk berbagai komoditas dan UMKM yang dikelola masyarakat Palembang dapat terus berkembang untuk meningkatkan pendapatan yang akhinya mampu menumbuhkan perekonomian daerah, khususnya Kota Palembang.
Ia menjelaskan aplikasi "Pak Tani" ini merupakan lapak jual beli berbagai komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, produk hilir UMKM. Pengguna dan anggota aplikasi ini sudah mencapai 1.025 dan untuk mengunduhnya menggunakan sistem Playstore.
Saat ini, lanjutnya, pengguna aplikasi "Pak Tani" Kota Palembang ini bukan hanya petani saja tapi masyarakat secara luas dan sudah menasional. Aplikasi tersebut belum menggunakan pihak ketiga dan masih bebas sebagai lapak jual beli petani dan masyarakat umum di Indonesia yang difasiltasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kota setempat.
"Jadi dalam lapak aplikasi ini semua ada jenis produk komoditas, dan UMKM. Ini juga bukan hanya menyediakan lapak produk petani Palembang saja tetapi semua komponen bisa masuk melakukan jual beli, misalnya ada masyarakat ingin jual ikan lele dan ayam bangkok atau durian tinggal masukkan foto dan harganya saja," katanya.
Dengan demikian, ujar dia, negosiasi harga jual beli tergantung masing-masing yang ada dalam lapak aplikasi ini. dan soal harga pemerintah kota tidak ikut campur, karena tujuannya untuk membantu petani dan masyarakat menggunakan perdagangan secara daring.
Aplikasi "Pak Tani" milik Pemkot Palembang ini dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas di seluruh Indonesia, sehingga diharapkan secara bertahap bisa semakin dikenal melalui berbagai marketplace (lokapasar).
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
"Sebenarnya aplikasi 'Pak Tani' ini sebuah inovasi yang sudah kami luncurkan secara nasional pada 2021, dan sampai saat ini terus kami sosialisasikan agar masyarakat terus mengunduh. Pada Oktober 2022 kami juga melakukan gebyar kembali aplikasi ini," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang Sayuti di Palembang, Jumat.
Gebyar itu, ujar dia, dilakukan agar produk berbagai komoditas dan UMKM yang dikelola masyarakat Palembang dapat terus berkembang untuk meningkatkan pendapatan yang akhinya mampu menumbuhkan perekonomian daerah, khususnya Kota Palembang.
Ia menjelaskan aplikasi "Pak Tani" ini merupakan lapak jual beli berbagai komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, produk hilir UMKM. Pengguna dan anggota aplikasi ini sudah mencapai 1.025 dan untuk mengunduhnya menggunakan sistem Playstore.
Saat ini, lanjutnya, pengguna aplikasi "Pak Tani" Kota Palembang ini bukan hanya petani saja tapi masyarakat secara luas dan sudah menasional. Aplikasi tersebut belum menggunakan pihak ketiga dan masih bebas sebagai lapak jual beli petani dan masyarakat umum di Indonesia yang difasiltasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kota setempat.
"Jadi dalam lapak aplikasi ini semua ada jenis produk komoditas, dan UMKM. Ini juga bukan hanya menyediakan lapak produk petani Palembang saja tetapi semua komponen bisa masuk melakukan jual beli, misalnya ada masyarakat ingin jual ikan lele dan ayam bangkok atau durian tinggal masukkan foto dan harganya saja," katanya.
Dengan demikian, ujar dia, negosiasi harga jual beli tergantung masing-masing yang ada dalam lapak aplikasi ini. dan soal harga pemerintah kota tidak ikut campur, karena tujuannya untuk membantu petani dan masyarakat menggunakan perdagangan secara daring.
Aplikasi "Pak Tani" milik Pemkot Palembang ini dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas di seluruh Indonesia, sehingga diharapkan secara bertahap bisa semakin dikenal melalui berbagai marketplace (lokapasar).
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022