Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Kemas Alfarabi menjadi pemateri dalam Workshop Kepemimpinan yang digelar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi, Sabtu (19/11).
Dalam paparannya, Kemas Alfarabi menyebut dua istilah yang mesti dilakoni seorang pemimpin. Pertama 'leader has to be seen', yakni pemimpin itu harus terlihat atau terjun langsung ke lapangan, mendengar aspirasi, menyaksikan langsung problem dan lain-lain.
"Kedua 'work the talk' artinya perbuatan mengikuti ucapan, maksudnya konsekuen, satu kata dengan perilaku," ujarnya.
Di hadapan 150 peserta workshop, Alfarabi menyampaikan perbedaan dasar antara leadership organisasi dan manajemen organisasi. Kemudian kepemimpinan dengan menjelaskan tujuan, mendelegasikan pekerjaan, komunikatif, ketersediaan waktu, award and punishment. Selain itu Alfarabi juga menjelaskan, ruang lingkup kepemimpinan yakni kekuasaan dan wewenang.
Menurut politisi PKB ini, leadrship skill yakni interpersonal, mengambil keputusan, mentorship, mengorganisir, responsif dan merencanakan pemikiran strategis.
Tokoh muda NU Jambi ini juga kepada masyarakat terutama generasi Z, agar menghadapi tahun politik nanti tidak mencederai makna esensi demokrasi, dengan merusak persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah terbina ratusan tahun hanya karena kursi kekuasaan dan dalam memilih fokus pada kriteria calon.
"Pemimpin bukan fokus pada personifikasi yang dibangun dari branding baleho, media sosial dan pencitraan semata," katanya menambahkan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Dalam paparannya, Kemas Alfarabi menyebut dua istilah yang mesti dilakoni seorang pemimpin. Pertama 'leader has to be seen', yakni pemimpin itu harus terlihat atau terjun langsung ke lapangan, mendengar aspirasi, menyaksikan langsung problem dan lain-lain.
"Kedua 'work the talk' artinya perbuatan mengikuti ucapan, maksudnya konsekuen, satu kata dengan perilaku," ujarnya.
Di hadapan 150 peserta workshop, Alfarabi menyampaikan perbedaan dasar antara leadership organisasi dan manajemen organisasi. Kemudian kepemimpinan dengan menjelaskan tujuan, mendelegasikan pekerjaan, komunikatif, ketersediaan waktu, award and punishment. Selain itu Alfarabi juga menjelaskan, ruang lingkup kepemimpinan yakni kekuasaan dan wewenang.
Menurut politisi PKB ini, leadrship skill yakni interpersonal, mengambil keputusan, mentorship, mengorganisir, responsif dan merencanakan pemikiran strategis.
Tokoh muda NU Jambi ini juga kepada masyarakat terutama generasi Z, agar menghadapi tahun politik nanti tidak mencederai makna esensi demokrasi, dengan merusak persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah terbina ratusan tahun hanya karena kursi kekuasaan dan dalam memilih fokus pada kriteria calon.
"Pemimpin bukan fokus pada personifikasi yang dibangun dari branding baleho, media sosial dan pencitraan semata," katanya menambahkan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022