Mahasiswa Universitas Jambi (Unja) memberikan inovasi kewirausahaan dengan memperkenalkan aksara kuno dari Kerinci yakni Incung pada Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia Expo XIII di Jawa Timur.
"Elok Totebag merupakan produk industri kreatif yang diproduksi dengan motif batik Jambi budaya tak benda asli dari Kabupaten Kerinci yaitu Aksara Incung yang merupakan aksara Kerinci kuno, " kata Ketua Tim Mahasiswa Unja, Nia Trinjani, Rabu.
Aksara Incung yang dijadikan motif dari totebag ini didesain sedemikian rupa dan disablon dengan memanfaatkan bahan pewarna alami.
“Melalui ekonomi kreatif ini nantinya dapat menjawab kekhawatiran akan budaya Jambi yang sudah mulai tersisihkan," katanya.
Dia menyebutkan, faktanya banyak masyarakat Jambi yang hanya mengetahui motif saja tanpa mengetahui nama ataupun makna akan motif tersebut. Salah satu budaya tak benda asli Jambi yang mulai terlupakan yakni aksara Incung, banyak masyarakat Jambi yang tidak mengetahui aksara ini. Kekhawatiran inilah yang pada akhirnya memunculkan ide inovasi totebag dengan bermotif batik Jambi dan aksara incung tersebut.
“Kami berharap dengan inovasi ini akan berdampak baik bagi budaya Jambi," katanya.
Dia menjelaskan, selain itu pihaknya juga berinovasi melakukan pewarnaan dengan warna alami, seperti kulit manggis, kunyit, kulit jengkol, dan lainnya.
"Tujuan dari inovasi ini adalah agar budaya Jambi tidak hilang dan tergantikan dengan budaya modern, serta agar produk ini menjadi salah satu unggulan dari Provinsi Jambi,” katanya menjelaskan.
Pengelola Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Unja Novita Sari mengatakan perguruan tinggi merasa bangga atas kreatifitas tim yang mengangkat budaya khas Jambi, yaitu aksara Incung, aksara Kerinci kuno menjadi sebuah produk berupa totebag yang memiliki jangkauan pemasaran luas.
“Perpaduan kebudayaan kuno dan modernisasi antara aksara incung, motif khas batik Jambi dan warna yang menarik yang dituangkan pada totebag ini memiliki daya tarik tersendiri. Inilah yang menjadi pembeda Elok totebag dari produk totebag lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
"Elok Totebag merupakan produk industri kreatif yang diproduksi dengan motif batik Jambi budaya tak benda asli dari Kabupaten Kerinci yaitu Aksara Incung yang merupakan aksara Kerinci kuno, " kata Ketua Tim Mahasiswa Unja, Nia Trinjani, Rabu.
Aksara Incung yang dijadikan motif dari totebag ini didesain sedemikian rupa dan disablon dengan memanfaatkan bahan pewarna alami.
“Melalui ekonomi kreatif ini nantinya dapat menjawab kekhawatiran akan budaya Jambi yang sudah mulai tersisihkan," katanya.
Dia menyebutkan, faktanya banyak masyarakat Jambi yang hanya mengetahui motif saja tanpa mengetahui nama ataupun makna akan motif tersebut. Salah satu budaya tak benda asli Jambi yang mulai terlupakan yakni aksara Incung, banyak masyarakat Jambi yang tidak mengetahui aksara ini. Kekhawatiran inilah yang pada akhirnya memunculkan ide inovasi totebag dengan bermotif batik Jambi dan aksara incung tersebut.
“Kami berharap dengan inovasi ini akan berdampak baik bagi budaya Jambi," katanya.
Dia menjelaskan, selain itu pihaknya juga berinovasi melakukan pewarnaan dengan warna alami, seperti kulit manggis, kunyit, kulit jengkol, dan lainnya.
"Tujuan dari inovasi ini adalah agar budaya Jambi tidak hilang dan tergantikan dengan budaya modern, serta agar produk ini menjadi salah satu unggulan dari Provinsi Jambi,” katanya menjelaskan.
Pengelola Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Unja Novita Sari mengatakan perguruan tinggi merasa bangga atas kreatifitas tim yang mengangkat budaya khas Jambi, yaitu aksara Incung, aksara Kerinci kuno menjadi sebuah produk berupa totebag yang memiliki jangkauan pemasaran luas.
“Perpaduan kebudayaan kuno dan modernisasi antara aksara incung, motif khas batik Jambi dan warna yang menarik yang dituangkan pada totebag ini memiliki daya tarik tersendiri. Inilah yang menjadi pembeda Elok totebag dari produk totebag lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022