Minum teh itu menenangkan dan mungkin lebih membantu melawan ketidaknyamanan perut atau kembung, menurut pakar diet asal Illinois Nancy Z. Farrell Allen. Tapi apakah teh juga berkhasiat lebih dari sekedar menenangkan?

"Teh dapat menawarkan kenyamanan dengan membantu mengatur flora usus, mengurangi peradangan, atau membantu motilitas gastrointestinal (buang air besar)," kata dia seperti disiarkan LiveScience belum lama ini.

Di sisi lain dokter pengobatan keluarga di Tennessee Dr. Laura Purdy mengatakan, teh hitam, hijau, atau lainnya dapat membuat perbedaan. Menurut dia, berbagai jenis teh dapat membantu disfungsi pencernaan.

Kualitas menenangkan Peppermint bisa disebabkan oleh zat yang disebut Piperita L. Menthacarin. Menurut review tahun 2018, yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, zat ini mendorong relaksasi jaringan otot.

Studi lainnya pada tahun 2018 dalam jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics menunjukkan minyak peppermint berdampak positif bagi kesehatan pencernaan.

Namun, peneliti tidak tahu sejauh mana temuan ini dapat dialihkan ke dalam bentuk teh peppermint, karena kekuatan dan dosisnya akan berbeda. Mungkin ada manfaat serupa, tetapi tidak ada bukti spesifik yang mendukung.

Hal serupa dengan teh jahe yang dapat membantu mengatasi mual dan muntah. Tinjauan tahun 2015 di European Review for Medical and Pharmacological Sciences menemukan bahwa ekstrak jahe dapat berperan dalam menenangkan gejala mual. Tapi sekali lagi, peneliti tidak tahu apakah temuan ini berlaku untuk teh jahe.

Pakar kesehatan mengatakan, minum teh bukanlah obat ajaib untuk keluhan pencernaan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengidentifikasi penyebab pencernaan bermasalah dan untuk menemukan rencana perawatan yang tepat.

Bukti menunjukkan rutin minum teh dapat mendukung kesehatan pencernaan dalam jangka panjang. Satu studi tahun 2012 di The American Journal of Clinical Nutrition menemukan orang yang minum teh tiga kali seminggu selama lebih dari enam bulan, lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan kanker di saluran pencernaan, dibandingkan dengan bukan peminum teh.

Namun tingkat bukti bervariasi tergantung pada pilihan minuman. Studi menunjukkan flavonoid dalam teh hitam dan hijau memiliki sifat antioksidan yang dapat menenangkan saluran pencernaan dan dapat mengurangi risiko kanker lambung dan esofagus.

Tinjauan sistematis tahun 2019 dalam jurnal Nutrients juga menunjukkan teh hitam, hijau, dan oolong dapat mengubah keseimbangan mikrobioma usus dengan mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian mengenai ini.

"Beberapa penelitian menunjukkan teh hitam, hijau, atau oolong dapat dikaitkan dengan penurunan berat badan. Ini bisa jadi karena kemampuannya untuk meningkatkan kadar bakteri menguntungkan di usus manusia," kata Farrell Allen.

Ada baiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan teh ke menu harian, terutama karena varietas tertentu dapat berinteraksi dengan obat.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023