Pemerintah Kabupaten Batang Hari segera memberikan dan membagikan benih padi bersertifikat unggul kepada para petani di daerahnya dalam program pengembangan dan peningkatan produksi padi di kabupaten itu.
Program ini sebagai upaya pengembangan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang Hari setiap tahunnya, untuk para petani agar bisa memahami betul bahwa benih unggul itu memang harus menjadi kebiasaan agar mereka dapat meningkatkan produksi padinya, kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas P3 Kabupaten Batang Hari Sazili Musaqa, Jumat.
"Ya, selama ini para petani Kabupaten Batang Hari banyak menanam benih lokal yang hasilnya tidak maksimal dan diharapkan dengan pemberian benih bibit unggul ini diharapkan dapat meningkatkan produksi mereka," katanya.
Alasan petani yang menanam benih lokal karena ketergantungan dari faktor lahan dan sejauh ini, lahan yang ada jenis lahan rawa lebak, jadi lahan rawa lebak ini tidak bisa ditanami benih unggul. Benih unggul yang diberikan itu akan membuat petani berhasil melaksanakan IP 200 terutama di Kecamatan Pemayung dan untuk di daerah tersebut memang ada penangkar dengan luas lahan 40 hektare oleh kelompok Tani Payo Dadap di Desa Senaning.
Selain di Kecamatan Pemayung, Kecamatan Maro Sebo Ilir di Desa Danau Embat dengan kelompok tani Tuo Sekato dan Kecamatan Muara Tembesi di Desa Sungai Pulai oleh kelompok Tani Pelita, Desa Danau Embat ada satu hektare dan tujuh hektare untuk penangkar serta Desa Sungai Pulai Kecamatan Muara Tembesi ada delapan hektare dengan varietas berbeda.
Sementara itu, untuk musim tanam 2022 lalu setidaknya ada 65 hektare lahan untuk penangkar dengan tiga varietas yaitu lokal siginjai, impara 3 dan impari 32, dan masing-masing varietas memiliki citra rasa yang berbeda, ada yang pulen dan ada yang pra.
“Kita juga mengembangkan varietas siginjai, saya lihat animo masyarakat Batang Hari lebih menyukai varietas siginjai karena mungkin dari cita rasa dan budi daya perlakuannya agak lebih mudah,” katanya.
Untuk itu ada benih sebanyak 1,6 ton yang diberikan untuk luas lahan 65 hektare bagi penangkar itu benih klasifikasi Benih Pokok. Selama ini, benih padi yang diberikan secara cuma-cuma karena benih padi unggul ini ada bersumber dari APBN dan APBD.
Untuk tahun ini dari APBN dialokasikan 1.000 hektare untuk Kecamatan Maro Sebo Ulu, di sana musim tanam nya lebih dulu dibandingkan daerah lain. Pada 2023 ini, jadwal tanam di Batang Hari berdasarkan kawasan yakni ada kawasan hulu, tengah dan hilir, lebih cepat musim tanam di kawasan hulu yaitu Kecamatan Maro Sebo Ulu periode Februari - Maret.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
Program ini sebagai upaya pengembangan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang Hari setiap tahunnya, untuk para petani agar bisa memahami betul bahwa benih unggul itu memang harus menjadi kebiasaan agar mereka dapat meningkatkan produksi padinya, kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas P3 Kabupaten Batang Hari Sazili Musaqa, Jumat.
"Ya, selama ini para petani Kabupaten Batang Hari banyak menanam benih lokal yang hasilnya tidak maksimal dan diharapkan dengan pemberian benih bibit unggul ini diharapkan dapat meningkatkan produksi mereka," katanya.
Alasan petani yang menanam benih lokal karena ketergantungan dari faktor lahan dan sejauh ini, lahan yang ada jenis lahan rawa lebak, jadi lahan rawa lebak ini tidak bisa ditanami benih unggul. Benih unggul yang diberikan itu akan membuat petani berhasil melaksanakan IP 200 terutama di Kecamatan Pemayung dan untuk di daerah tersebut memang ada penangkar dengan luas lahan 40 hektare oleh kelompok Tani Payo Dadap di Desa Senaning.
Selain di Kecamatan Pemayung, Kecamatan Maro Sebo Ilir di Desa Danau Embat dengan kelompok tani Tuo Sekato dan Kecamatan Muara Tembesi di Desa Sungai Pulai oleh kelompok Tani Pelita, Desa Danau Embat ada satu hektare dan tujuh hektare untuk penangkar serta Desa Sungai Pulai Kecamatan Muara Tembesi ada delapan hektare dengan varietas berbeda.
Sementara itu, untuk musim tanam 2022 lalu setidaknya ada 65 hektare lahan untuk penangkar dengan tiga varietas yaitu lokal siginjai, impara 3 dan impari 32, dan masing-masing varietas memiliki citra rasa yang berbeda, ada yang pulen dan ada yang pra.
“Kita juga mengembangkan varietas siginjai, saya lihat animo masyarakat Batang Hari lebih menyukai varietas siginjai karena mungkin dari cita rasa dan budi daya perlakuannya agak lebih mudah,” katanya.
Untuk itu ada benih sebanyak 1,6 ton yang diberikan untuk luas lahan 65 hektare bagi penangkar itu benih klasifikasi Benih Pokok. Selama ini, benih padi yang diberikan secara cuma-cuma karena benih padi unggul ini ada bersumber dari APBN dan APBD.
Untuk tahun ini dari APBN dialokasikan 1.000 hektare untuk Kecamatan Maro Sebo Ulu, di sana musim tanam nya lebih dulu dibandingkan daerah lain. Pada 2023 ini, jadwal tanam di Batang Hari berdasarkan kawasan yakni ada kawasan hulu, tengah dan hilir, lebih cepat musim tanam di kawasan hulu yaitu Kecamatan Maro Sebo Ulu periode Februari - Maret.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023