Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa sebanyak 114 personel Polri terus mencari korban tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau.
Ramadhan menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang ia peroleh dari Polda Kepulauan Riau pada Kamis (9/3) pukul 19.00 WIB, jumlah korban yang meninggal dunia telah mencapai 33 orang.
Jumlah tersebut belum termasuk korban yang dinyatakan hilang. Guna menemukan para korban yang hilang, Polri, TNI, dan para pemangku kepentingan mengerahkan alat berat untuk mencari korban. Mereka juga menggunakan cara manual dalam pencarian.
Selain melakukan pencarian korban hilang, terdapat tim polwan dan tim psikolog yang melakukan trauma healing atau pemulihan dari trauma kepada anak-anak korban tanah longsor.
“Ada kegiatan juga, dapur umum. Polri membuka dapur umum untuk rekan-rekan korban, ya. Lokasi dapur umum tersebut di pos lintas batas negara (PLBN),” kata Ahmad Ramadhan.
Dalam konferensi pers sebelumnya, Ahmad Ramadhan juga mengumumkan bahwa Polri membuka layanan hotline untuk menerima laporan pengaduan, termasuk laporan pengaduan korban hilang dengan nomor 0811-691-4646 dan 0852-7227-8707.
Sementara itu, nomor hotline yang dibuka oleh Dinas Kominfo Natuna adalah 0887-0819-7717.
“Pada prinsipnya, Polri bersama TNI dan stake holders lain berupaya semaksimal mungkin untuk membantu para korban,” kata Ahmad Ramadhan.
Terdapat 1.216 orang mengungsi akibat bencana tanah longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3) tersebut.
Pengungsi itu tersebar di empat titik terdiri atas pos lintas batas negara 219 orang, Puskesmas Serasan 215 orang, Pelimpak serta Masjid Al Furqon 500 orang, dan SMA 1 Serasan 282 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023