Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan menyebut kinerja baik perekonomian pada triwulan II/2023 menjadi landasan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi.

Rilis pers diterima Antara, Minggu, secara level regional Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan perekonomian sebesar 5,22 persen atau year on year (yoy) atau lebih tinggi dengan capaian pada 2022 dengan pertumbuhan sebesar 3,69 persen (yoy).

Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kawasan sumatera dan nasional, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi secara year on year (yoy) tumbuh relatif lebih cepat sehingga menjadi landasan pertumbuhan ekonomi Jambi.

Perekonomian Jambi memberikan kontribusi 6,55 persen dari total perekonomian kawasan Sumatera yang sudah lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi pra-pandemi.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tumbuh pada hampir seluruh lapangan usaha dengan pertumbuhan terbesar pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan.

Struktur perekonomian Provinsi Jambi masih didominasi oleh lapangan usaha primer.

Selanjutnya, inflasi gabungan Jambi berada pada angka 5,18 persen dan deflasi –0,16 persen.

Inflasi pada bulan Ramadhan kali ini relatif tertahan apabila dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya (2020-2022).

Dari sisi eksternal, kinerja Neraca Perdagangan (NP) Jambi hingga Maret 2023 mengalami surplus dan tumbuh positif 32,09 persen yang dipengaruhi oleh kegiatan ekspor non migas batubara. Sedang Devisa ekspor pada Maret 2023 125,77 juta dolar AS dan devisa impor  6,07 juta dolar AS.  

Realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.823,33 miliar atau tumbuh 110,73 persen dibandingkan realisasi 2022.

Dari total realisasi pendapatan negara tersebut, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp1.548,09 miliar atau tumbuh 114,05 persen dari realisasi 2022.

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) capai Rp275,24 miliar atau tumbuh 93,78 persen dari realisasi 2022.

Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan PNBP BLU sebesar Rp74,83 miliar atau 124 persen yang berasal dari penerimaan Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan serta kenaikan PNBP Lainnya sebesar Rp58,38 miliar atau 71 persen yang berasal dari penerimaan Pendapatan Denda Hasil Tindak Pidana Lainnya, Pendapatan Paspor, Jasa Kepelabuhan, dan PNBP Kendaraan (STNK, BPKB, dan TNKB). 

Capaian ini disebabkan oleh kenaikan realisasi belanja barang sebesar Rp203,57 miliar serta kenaikan realisasi belanja bantuan sosial sebesar Rp1,35 miliar sebagai tindak lanjut kebijakan percepatan penyaluran bantuan sosial pada 2023.

Komitmen kehadiran APBN dalam perannya sebagai instrumen untuk menjaga kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi dibuktikan dengan dukungan terhadap berbagai sektor, utamanya sektor konsumsi yang mengambil bagian cukup besar dari share PDRB nasional.

Namun, kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, didukung dengan tekanan geopolitik dan guncangan iklim perbankan internasional masih memiliki risiko yang perlu diwaspadai. 

Kinerja APBN sampai dengan Maret 2023 terbukti mampu berjalan progresif dan konsisten. Kinerja yang baik tersebut menjadi modal berharga bagi pemerintah namun demikian, pemerintah akan terus waspada dan melakukan mitigasi guna mengantisipasi ketidakpastian di sepanjang 2023.



 

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023