Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto menjadi narasumber dalam diskusi interaktif Refleksi 25 Tahun Reformasi yang dilaksanakan di Kampus Institut Agama Islam Muhammad Azim Jambi, Senin (15/5).

Pada kesempatan ini turut hadir Cecep Suryana sebagai Presidium Nasional Pena ‘98, Ratu Munawaroh sebagai Tokoh Perempuan Jambi, serta Maulana selaku Wakil Walikota Jambi dan sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi. Edi Purwanto menyebut bahwa sejarah tidak boleh dilupakan.

"Kita tidak bisa melupakan sejarah, tetapi sejarah itulah yang menjadi tolak awal bagi kita," katanya.

Pada kesempatan ini, Edi Purwanto juga menerangkan bahwa dalam reformasi yang terjadi selama 25 tahun ini, Ia melihat bahwa banyak perubahan-perubahan yang terjadi selama ini, meskipun memang masih belum menjawab semua keinginan masyarakat.

"Seperti soal Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) mohon maaf juga belum selesai, dulu kita melihat justru kalau korupsi hanya beberapa elit saja, dan kalau sekarang mohon maaf sekali lagi, semua lembaga mulai dari eksekutif, legislatif, yudikatif," jelasnya.

Hal-hal semacam ini yang harus menjadi sesuatu yang perlu kita diskusikan dan cermati bersama apa yang terjadi saat ini. Namun kata Edi Purwanto bukan berarti reformasi itu tidak baik.

"Maka saya mengingatkan kepada adik-adik mahasiswa, yang paling penting adalah organisasi harus konsisten, percaya kalau kita konsisten pasti kita berhasil, mau apapun kalian, jangan lupa dengan sejarah," tegasnya.***




 

Pewarta: Dodi

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023