Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Kementerian Pertanian menggelar pelatihan penguatan kelembagaan bagi petani kelapa sawit swadaya di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian Siti Munifah di Jambi, Senin, mengatakan pelatihan ini diberikan untuk mendorong produktivitas hasil perkebunan kelapa sawit yang lebih tinggi layaknya produktivitas perkebunan yang dikelola oleh perusahaan swasta dan negara.

"Tentu mereka harus diberikan pelatihan tentang manajerial, supaya produktivitas meningkat, kesejahteraan mereka juga meningkat," katanya.

Disamping itu, pelatihan ini juga mendorong pemilik kebun sawit di Jambi untuk membangun kelembagaan berupa koperasi atau lainnya. Menurut dia, pengelolaan secara berkelompok itu akan lebih menguntungkan dan efisien bagi petani swadaya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agus Rizal menegaskan bahwa Provinsi Jambi memiliki perkebunan kelapa sawit swadaya seluas 1,2 juta hektare. Untuk itu, diperlukan peningkatan kapasitas peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Mengingat saat ini di Jambi baru pertama kali melakukan proses replanting kelapa sawit.

Pada awalnya perkebunan plasma tersebut bukan ditanam oleh petani, melainkan perusahaan. Akibatnya petani tidak memiliki pengetahuan terkait pemilihan bibit, manajemen perkebunan, perawatan sehingga membutuhkan pelatihan terutama berkaitan dengan manajemen, ketenagakerjaan dan lainnya.

"Petani plasma ini harus mendapatkan pengetahuan perkebunan sawit guna memenuhi kebutuhan pasar kelapa sawit secara global," katanya.

Pelatihan penguatan kelembagaan angkatan I ini terdiri dari 25 peserta dari Kabupaten Merangin. Sedangkan pelatihan angkatan dua diikuti oleh 40 orang peserta dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Sementara itu, untuk pelatihan pengembangan kelembagaan dan usaha diikuti 45 peserta dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pelatihan dilaksanakan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi Bogor pada 20 – 30 Agustus 2023 di Kota Jambi.
 
Seluruh peserta, adalah pekebun dengan pendekatan dalam satu Poktan, Gapoktan, Koperasi atau kelembagaan pekebun lainnya sesuai rekomendasi teknis Direktorat Jenderal perkebunan Kementerian Pertanian tahun 2022. 

Tujuan pelatihan penguatan kelembagaan bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang kelembagaan petani dan penguatannya, meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya kemitraan usaha, meningkatkan kemampuan kepemimpinan kelembagaan.

Pelatihan ini juga diharapkan meningkatkan pengetahuan dalam mengelola ekonomi rumah tangga. 

Sementara tujuan pelatihan pengembangan kelembagaan dan usaha, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan tentang perkoperasian, pembentukan, serta penyusunan AD/ART dan RAPB koperasi, meningkatkan pengetahuan tentang organisasi, meningkatkan pengetahuan tentang administrasi keuangan dan pengawasan koperasi dan meningkatkan kemampuan mengembangkan jiwa kewirausahaan.

Agar dapat meningkatkan kesejahteraan para petani, adanya kelembagaan petani sangatlah dibutuhkan.  Kelembagaan petani mencakup kelompok tani, gabungan kelompok tani, koperasi unit desa (KUD) yang kuat dapat memperkuat dan memperjuangkan kepentingan petani. 

Kelembagaan ini dapat membantu petani dalam pengelolaan kelapa sawit karena kelembagaan petani sendiri memiliki fungsi sebagai wadah proses pembelajaran, wahana kerja sama, unit penyedia sarana dan prasarana produksi, unit produksi, unit pengolahan dan pemasaran, serta unit jasa penunjang.

Baca juga: Gubernur Jambi sebut komoditas sawit ikut miliki peran strategis

Baca juga: Pemkab Batanghari siapkan 70 ribu bibit kepala sawit untuk petani

Baca juga: Harga CPO di Jambi turun tipis Rp17 per kilogram

Pewarta: Tuyani

Editor : Satyagraha


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023