Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah pada Selasa ditutup melemah di rentang Rp15.220-Rp15.280 per dolar Amerika Serikat (AS).

“Dalam penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 2 poin, walaupun sebelumnya sempat melemah 15 poin di level Rp15.240 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.242. Sedangkan untuk perdagangan besok (Selasa, 5/9), mata uang rupiah diperkirakan fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.220- Rp15.280,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin.

Para pedagang cenderung membaca The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneter pada akhir bulan September 2023, sehingga membebani dolar AS.

Meskipun demikian, lanjut dia, hal ini juga menambah kesan bahwa perekonomian AS sedang mendingin tanpa melambat secara tajam, sehingga memperkuat harapan bahwa perekonomian akan memasuki kondisi soft landing (pertumbuhan yang lambat dengan hanya sedikit peningkatan pengangguran).

Data ketenagakerjaan AS pada Jumat (1/9/2023) menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat pada Agustus 2023, tetapi tingkat pengangguran melonjak menjadi 3,8 persen, sementara kenaikan upah moderat. Perekonomian menciptakan 110 ribu lapangan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan yang dilaporkan sebelumnya pada Juni dan Juli 2023.

“Yang penting, terjadi lonjakan besar dalam jumlah angkatan kerja sebanyak 736 ribu orang, yang memberikan harapan bahwa peningkatan pasokan tenaga kerja dapat semakin mengurangi tekanan upah meskipun jumlah perekrutan tenaga kerja tetap tinggi,” ucap Ibrahim.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin turut menguat ke posisi Rp15.247 dari sebelumnya Rp15.252 per dolar AS.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023