Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan di Jambi didominasi kredit konsumtif yakni sebesar Rp20,87 triliun atau mencakup 43,84 persen dari total kredit hingga Juli 2023.

Selanjutnya, menurut Kepala OJK Provinsi Jambi Yudha Nugraha Kurata di Jambi, Jumat, porsi penyaluran kredit untuk modal kerja mencapai Rp14,88 triliun atau sebesar 31,27 persen.

Kemudian, kredit investasi mencapai Rp11,85 triliun atau mencapai 24,89 persen dari total penyaluran kredit perbankan di daerah tersebut.

Sementara itu, berdasarkan kategori debitur, maka penyaluran terbesar kepada nonpelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yakni sebesar Rp25,98 triliun.

Sedangkan, penyaluran kredit kepada pelaku UMKM melalui bank umum hingga Juli 2023 mencapai Rp21,61 triliun atau sebesar 45,41 persen dari total penyaluran kredit.

OJK juga mencatat terdapat 10 sektor lapangan usaha yang menjadi pangsa penyaluran kredit perbankan di Provinsi Jambi.

Penyaluran kredit terbesar pada sektor untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya sebesar Rp14,45 triliun atau sebesar 30,36 persen.

Pada sektor lapangan pertanian, perburuan, dan kehutanan jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp12,04 triliun, ketiga pada sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp8,32 triliun.

Lapangan usaha lainnya juga turut andil dalam penyaluran kredit bank yaitu pemilikan rumah tinggal sebesar Rp6,03 triliun, industri pengolahan sebagai Rp1,92 triliun, dan penyediaan akomodasi sebesar Rp1,12 triliun.

Sementara, terdapat lapangan usaha yang porsi penyaluran kredit di bawah dua persen yakni lapangan usaha konstruksi, jasa kemasyarakatan, sosial. budaya, hiburan, dan perorangan lainnya, jasa real estat dan usaha transportasi, pergudangan dan komunikasi.

Pewarta: Tuyani

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023