Kepolisian Daerah Jambi bersama Korem 042 Gapu mempercepat penanganan stunting dengan memeriksa tumbuh kembang 753 orang anak di daerah setempat.
Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono di Jambi, Sabtu, mengatakan pemeriksaan tumbuh kembang pada anak menjadi upaya untuk mendeteksi risiko stunting.
"Penanganan stunting ini sejalan dengan program pemerintah untuk penurunan angka stunting karena berkaitan dengan masa depan penerus bangsa," kata dia saat puncak bakti sosial dan kesehatan alumni Akabri 1991 di Jambi.
Selain pada anak, upaya meminimalisir risiko stunting juga dilakukan pada ibu hamil. Pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan gizi dan USG bagi 283 ibu hamil di daerah itu.
Dia menegaskan pemeriksaan tumbuh kembang anak dan ibu hamil dilakukan agar risiko stunting dapat terdeteksi dengan cepat dan ditangani dengan baik melalui pemberian asupan makanan dan pola asuh yang sehat.
Pihaknya juga melibatkan dua rumah sakit setempat untuk penanganan stunting pada anak yakni RS TNI Bratanata dan RS Bhayangkara Jambi.
Rusdi menegaskan untuk menangani stunting juga dibutuhkan pemahaman orangtua sehingga pihaknya juga memberikan penyuluhan kepada orangtua terkait penanganan dan pemberian gizi anak stunting.
Program ini, kata dia, akan terus dilakukan berkelanjutan sehingga dapat membantu pemerintah dalam menurunkan stunting.
Danrem 042/ Gapu Brigjen TNI Supriono mengatakan kegiatan penanganan stunting tidak saja dilakukan di Kota Jambi tapi juga dilakukan di kabupaten dan kota di wilayah setempat hingga ke wilayah kerja Polsek dan Koramil.
Gubernur Jambi Al Haris mengapresiasi kegiatan penanganan stunting itu. Ia berharap agar sinergi Polri dan TNI terus terbangun membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan stunting.
Dalam RPJMD Provinsi Jambi 2021-2026 disebutkan target penurunan prevalensi stunting menjadi 12 persen pada tahun 2024. Angka ini lebih rendah dari target nasional sebesar 14 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono di Jambi, Sabtu, mengatakan pemeriksaan tumbuh kembang pada anak menjadi upaya untuk mendeteksi risiko stunting.
"Penanganan stunting ini sejalan dengan program pemerintah untuk penurunan angka stunting karena berkaitan dengan masa depan penerus bangsa," kata dia saat puncak bakti sosial dan kesehatan alumni Akabri 1991 di Jambi.
Selain pada anak, upaya meminimalisir risiko stunting juga dilakukan pada ibu hamil. Pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan gizi dan USG bagi 283 ibu hamil di daerah itu.
Dia menegaskan pemeriksaan tumbuh kembang anak dan ibu hamil dilakukan agar risiko stunting dapat terdeteksi dengan cepat dan ditangani dengan baik melalui pemberian asupan makanan dan pola asuh yang sehat.
Pihaknya juga melibatkan dua rumah sakit setempat untuk penanganan stunting pada anak yakni RS TNI Bratanata dan RS Bhayangkara Jambi.
Rusdi menegaskan untuk menangani stunting juga dibutuhkan pemahaman orangtua sehingga pihaknya juga memberikan penyuluhan kepada orangtua terkait penanganan dan pemberian gizi anak stunting.
Program ini, kata dia, akan terus dilakukan berkelanjutan sehingga dapat membantu pemerintah dalam menurunkan stunting.
Danrem 042/ Gapu Brigjen TNI Supriono mengatakan kegiatan penanganan stunting tidak saja dilakukan di Kota Jambi tapi juga dilakukan di kabupaten dan kota di wilayah setempat hingga ke wilayah kerja Polsek dan Koramil.
Gubernur Jambi Al Haris mengapresiasi kegiatan penanganan stunting itu. Ia berharap agar sinergi Polri dan TNI terus terbangun membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan stunting.
Dalam RPJMD Provinsi Jambi 2021-2026 disebutkan target penurunan prevalensi stunting menjadi 12 persen pada tahun 2024. Angka ini lebih rendah dari target nasional sebesar 14 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023