SKK- Migas PetroChina International Jabung Ltd konsiten melakukan kerjasama dalam penanggulangan bencana dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) sejak 2020 hingga saat ini.

Field Manager PetroChina International Jabung Ltd, Rudy Hermawan mengatakan pihaknya terus konsisten dalam melakukan kerjasama di bidang kebencanaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat serta lingkungan terhadap berbagai risiko bencana yang mungkin terjadi di wilayah Kabupaten Tanjab Barat.

Dalam hal ini, SKK Migas PetroChina berkomitmen untuk terus mendukung program DESTANA tersebut dengan melibatkan BPBD dan masyarakat desa yang menjadi zona rawan kebakaran.

"Beberapa hal yang telah didukung oleh SKK Migas PetroChina dalam Program Pengembangan Masyarakat dibidang kebencanaan seperti Inisiasi Pendirian beberapa Desa Tangguh Bencana (Destana), Penguatan Kegiatan Ekonomi Forum Pengurangan Risiko Bencana Destana, Program Sekolah Aman Bencana, Bantuan alat komunikasi Posko Gabungan Bencana Tanjab Barat, Studi dan kajian Resiko Bencana, Bantuan Stok Penyanggah Kebencanaan dan Jambore Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB)," Ujarnya.

SKK Migas PetroChina akan terus mendukung berbagai upaya kemanusiaan dan kesiapsiagaan bencana di sekitar wilayah kerjanya. Melalui kerja sama ini, PetroChina telah membuktikan bahwa komitmen ini sebagai salah satu bentuk tindakan nyata yang akan terus membantu, melindungi, dan mendukung masyarakat yang berada dalam risiko bencana khususnya di Kabupaten Tanjab Barat ini. Tandasnya

Kepala Badan Penanggulangan Bendana Daerah (BPBD) kabupaten Tanjab Barat Zulfikri mengatakan kegiatan kegiatan dan pelatihan penanggulangan kebencanaan yang dilakukan bersama SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd telah dilakukan selama ini sejak 2020. Bentuk kegiatannya seperti Pembentukan Desa Tanggung Bencana, Sosialisasi Desa Tangguh Bencana, dan saat ini Jambore Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa dan Latihan Gabungan Penanggulangan (Latgab) Bencana yang dilakukan di Embung Muntialo, Desa Muntialo, Kecamatan Betara.

"Ini salah satu bentuk edukasi dan pelatihan untuk membangun komunitas yang tangguh dan siap menghadapi tantangan dan melakukan pencegahan becana di masa depan," katanya.
Zul mengaku langkah yang dilakukan ini dikatakan sangat efektif dalam melakukan penanggulangan bencana terkhusus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang ada di wilayah Tanjab Barat.

"Kalau dulu penanganan bencana kebakaran kita selesaikan sekitar 1 bulan, tapi sekarang bisa 1 minggu. Itu karena pelatihan dan keahlian dalam penangan becana terus kita lalukan." Tandasnya
Kegiatan jambore forum pengurangan risiko bencana (FPRB) Desa dan Latihan Bersama pengendalian karhutla yang bertempat di embung desa Muntialo dihadiri Bupati Tanjab Barat H. Anwar Sadat M.Ag, Asisten II Setda H. Firdaus Khatab MM, Kepala BPBD Tanjab Barat Drs. Zulfikri, Field Manager PetroChina International Jabung Ltd, Rudy Hermawan, Government and Relation Superintendent Lasno.

Kepala Dinas PUPR Tanjabbar Apridasman, Kepala BKAD Jeter Simamora, Kadis Kominfo Joan Prayuda, Kapolsek Betara AKP Edi Purnawan, Danramil A. Tarigan, Camat Betara Nasrun SE, Kades Muntialo M. Nasir, Kades Serdang Jaya Solikin, Forkopimda dan Masyarakat Tangguh Bencana desa Mandala Jaya, Serdang Jaya, Muntialo, Pematang Lumut, Pematang Buluh dan Desa Lubuk Terantang.


 

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023