Repatriasi atau dipulangkan kembali tiga individu orang utan Sumatra (pongo abelii) kerjasama pemerintah Indonesia-Thailand, pada Jumat (22/12) tiba dengan kondisi sehat di Jambi.
Kepala BKSDA Provinsi Jambi Donal Hutasoit, di bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi, mengatakan hari ini kita telah menerima dalam kondisi sehat tiga individu orang utan yang diterbangkan dari Thailand pada Kamis (21/12) dan selanjutnya akan dirawat di balai karantina sementara.
Ketiga individu orang utan itu terdiri atas sepasang individu orang utan atas nama Nobita Uisa tujuh tahun jenis kelamin jantan dan Shisuka (7 tahun, betina), serta seekor orang utan bernama Briant (4 tahun, jantan).
Ketiga orang utan itu dipulangkan kembali (repatriasi) ke Indonesia dari Thailand berkat kerjasama dan komitmen kedua negara dalam memerangi perdagangan ilegal satwa liar.
Ketiga individu orang utan tersebut merupakan hasil penegakan tindak pidana penyelundupan oleh Polisi Penanggulangan Kejahatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (Natural Resources and Environmental Crimes Division) Thailand di Bangkok pada 2016.
Repatriasi 3 orang utan sitaan dari Thailand ini merupakan keberhasilan dalam penyelamatan satwa liar dilindungi dan komitmen bersama antara Pemerintah Indonesia dan Thailand dalam upaya memerangi perdagangan ilegal satwa liar.
Proses repatriasi ini bertepatan dengan peringatan 73 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Thailand, sekaligus dapat berkontribusi sebagai potential deliverables pada Joint Commission Meeting (JCM) Indonesia – Thailand mendatang.
Bekerjasama dengan Garuda Indonesia, ketiga orang utan tersebut diterbangkan menggunakan pesawat GA 867 dari Bangkok menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan sampai sekitar pukul 19.00 WIB setelah sebelumnya dirawat di Kho Pratubchang Wildlife Rescue Center (KPRC) di Provinsi Ratchaburi, Thailand.
Setelah sampai ke Indonesia, orang utan diinapkan di fasilitas transit Garuda Indonesia dengan penjagaan dokter hewan. Kemudian pada Jumat, 22 Desember 2023, ketiganya diberangkatkan ke Jambi gunakan pesawat GA 126 pukul 09.20 WIB.
Selanjutnya ketiga orang utan tiba di Jambi kemudian akan dirawat sementara di Tempat Tindakan Karantina Frankfurt Zoological Society (FZS) melalui pengawasan Balai KSDA Jambi.
Selanjutnya pasca melewati tindakan karantina, orang utan tersebut akan menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orang Utan Sumatera (PROS) Sungai Pengian Jambi sebelum akhirnya akan dilepasliarkan ke habitat alaminya.
Repatriasi orang utan ini menunjukkan kerjasama yang baik antara Pemerintah Thailand dengan Indonesia, serta antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanian, PT Garuda Indonesia (Persero), serta mitra kerja lainnya.
"Repatriasi orang utan ini merupakan repatriasi dari Thailand yang kelima kalinya dengan total 71 individu orang utan yang dipulangkan sejak tahun 2006," kata Donal Hutasoit.
Ketiga orang utan yang direpatriasi kali ini merupakan orang utan terakhir yang berstatus sebagai barang bukti di Thailand.
Sedangkan khusus di Jambi repatriasi dari Thailand ini menjadi yang kedua setelah pada 2020 dua individu orang utan bernama Ung Aing dan Natalee yang saat ini telah berhasil dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Tiga puluh.
Di Taman Nasional Bukit Tiga puluh, KLHK bersama mitra kerjasama konservasi orang utan sumatera Frankfurt Zoological Society (FZS) sejak 2003 sampai 2023 telah melepasliarkan 204 individu orang utan dengan rincian 98 betina dan 106 jantan serta terpantau 21 individu telah lahir di Taman Nasional Bukit Tiga puluh.
Pemerintah Thailand sangat senang bisa ikut andil melakukan repatriasi satwa orang utan kali ini, setelah selama kurang lebih tujuh tahun merawat satwa tersebut sejak dilakukan penyitaan.
Untuk memastikan kondisi ketiga orang utan sumatera tersebut dalam keadaan sehat dan baik, Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan dua dokter hewan mendampingi selama perjalanan dari Bangkok sampai ke Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
Kepala BKSDA Provinsi Jambi Donal Hutasoit, di bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi, mengatakan hari ini kita telah menerima dalam kondisi sehat tiga individu orang utan yang diterbangkan dari Thailand pada Kamis (21/12) dan selanjutnya akan dirawat di balai karantina sementara.
Ketiga individu orang utan itu terdiri atas sepasang individu orang utan atas nama Nobita Uisa tujuh tahun jenis kelamin jantan dan Shisuka (7 tahun, betina), serta seekor orang utan bernama Briant (4 tahun, jantan).
Ketiga orang utan itu dipulangkan kembali (repatriasi) ke Indonesia dari Thailand berkat kerjasama dan komitmen kedua negara dalam memerangi perdagangan ilegal satwa liar.
Ketiga individu orang utan tersebut merupakan hasil penegakan tindak pidana penyelundupan oleh Polisi Penanggulangan Kejahatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (Natural Resources and Environmental Crimes Division) Thailand di Bangkok pada 2016.
Repatriasi 3 orang utan sitaan dari Thailand ini merupakan keberhasilan dalam penyelamatan satwa liar dilindungi dan komitmen bersama antara Pemerintah Indonesia dan Thailand dalam upaya memerangi perdagangan ilegal satwa liar.
Proses repatriasi ini bertepatan dengan peringatan 73 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Thailand, sekaligus dapat berkontribusi sebagai potential deliverables pada Joint Commission Meeting (JCM) Indonesia – Thailand mendatang.
Bekerjasama dengan Garuda Indonesia, ketiga orang utan tersebut diterbangkan menggunakan pesawat GA 867 dari Bangkok menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan sampai sekitar pukul 19.00 WIB setelah sebelumnya dirawat di Kho Pratubchang Wildlife Rescue Center (KPRC) di Provinsi Ratchaburi, Thailand.
Setelah sampai ke Indonesia, orang utan diinapkan di fasilitas transit Garuda Indonesia dengan penjagaan dokter hewan. Kemudian pada Jumat, 22 Desember 2023, ketiganya diberangkatkan ke Jambi gunakan pesawat GA 126 pukul 09.20 WIB.
Selanjutnya ketiga orang utan tiba di Jambi kemudian akan dirawat sementara di Tempat Tindakan Karantina Frankfurt Zoological Society (FZS) melalui pengawasan Balai KSDA Jambi.
Selanjutnya pasca melewati tindakan karantina, orang utan tersebut akan menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orang Utan Sumatera (PROS) Sungai Pengian Jambi sebelum akhirnya akan dilepasliarkan ke habitat alaminya.
Repatriasi orang utan ini menunjukkan kerjasama yang baik antara Pemerintah Thailand dengan Indonesia, serta antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanian, PT Garuda Indonesia (Persero), serta mitra kerja lainnya.
"Repatriasi orang utan ini merupakan repatriasi dari Thailand yang kelima kalinya dengan total 71 individu orang utan yang dipulangkan sejak tahun 2006," kata Donal Hutasoit.
Ketiga orang utan yang direpatriasi kali ini merupakan orang utan terakhir yang berstatus sebagai barang bukti di Thailand.
Sedangkan khusus di Jambi repatriasi dari Thailand ini menjadi yang kedua setelah pada 2020 dua individu orang utan bernama Ung Aing dan Natalee yang saat ini telah berhasil dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Tiga puluh.
Di Taman Nasional Bukit Tiga puluh, KLHK bersama mitra kerjasama konservasi orang utan sumatera Frankfurt Zoological Society (FZS) sejak 2003 sampai 2023 telah melepasliarkan 204 individu orang utan dengan rincian 98 betina dan 106 jantan serta terpantau 21 individu telah lahir di Taman Nasional Bukit Tiga puluh.
Pemerintah Thailand sangat senang bisa ikut andil melakukan repatriasi satwa orang utan kali ini, setelah selama kurang lebih tujuh tahun merawat satwa tersebut sejak dilakukan penyitaan.
Untuk memastikan kondisi ketiga orang utan sumatera tersebut dalam keadaan sehat dan baik, Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan dua dokter hewan mendampingi selama perjalanan dari Bangkok sampai ke Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023