Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, konsolidasi Pelindo I, II, III, dan IV menjadi Pelindo membuat Indonesia memiliki satu dari 20 pelabuhan terbaik dunia.
Hal ini disampaikan Erick saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian Proyek Strategis Nasional, Makassar New Port (MNP) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Dikatakan, kecepatan bongkar muat peti kemas pelabuhan di Indonesia saat ini juga semakin cepat dengan adanya sistem yang terintegrasi.
"Kami juga terus menata 122 pelabuhan yang ada di Indonesia melalui monitoring sistem pelabuhan yang terintegrasi," ujar Erick melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Semarang.
Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR menghadirkan tiga pelabuhan internasional dengan mengintegrasikan infrastruktur dan beberapa kawasan industri untuk menjadi bagian dari ekosistem pelabuhan.
Makassar New Port dinilai menjadi pelabuhan yang sangat penting karena menjadi gerbang dunia untuk kawasan Indonesia bagian timur.
Erick menyampaikan dari sisi keuangan, Kementerian BUMN juga terus berkonsolidasi untuk mendapatkan keuntungan dan investasi untuk Makassar New Port.
"Kita terus konsolidasikan dari segi keuangan, alhamdulillah (Pelindo) saat ini profit Rp3,9 triliun dan investasi MNP ini mandiri dari Pelindo sendiri senilai Rp5,4 triliun dan terus bertahap sampai Rp10 triliun," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Arif Suhartono mengatakan bahwa pihaknya menghadirkan Proyek Strategis Nasional (PSN) MNP guna mendukung upaya pemerintah yang terus mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah timur Indonesia.
Pembangunan MNP Tahap 1A, 1B, dan 1C ini menyerap investasi senilai Rp5,4 triliun dan masih berlanjut dengan pengadaan peralatan bongkar muat, penambahan fasilitas dan pengembangan MNP Tahap 1D yang akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan pasar dengan anggaran investasi hingga Rp10 triliun.
Adapun fasilitas yang ada di mega proyek MNP saat ini yaitu 6 unit Container Crane (CC), 16 unit Rubber Tyred Gantry (RTG), 2 unit Reach Stacker (RS), 15 unit Terminal Tractor, 1 unit Forklift 2 ton dan 392 unit Reefer Plug. Keseluruhan alat telah mendukung program green port atau terelektrifikasi telah menggunakan listrik.
MNP juga telah dilengkapi dengan Integrated Planning dan Control Room (PnC), sebuah langkah inovatif untuk memantau dan mengontrol layanan kapal, terminal, peti kemas, dan logistik secara terpusat.
"Transformasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi layanan dan mendukung daya saing logistik nasional dengan cakupan pengawasannya yang tidak hanya terbatas di Makassar, namun juga mencakup wilayah lain seperti Kendari, Balikpapan, hingga Maluku dan Papua," jelas Arif.
Dengan pelayanan 24 jam selama 7 hari, kehadiran MNP yang nantinya akan terintegrasi dengan sebuah kawasan industri berskala besar dan juga rel kereta api yang menghubungkan kota-kota di Sulawesi diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia secara luas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Hal ini disampaikan Erick saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian Proyek Strategis Nasional, Makassar New Port (MNP) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Dikatakan, kecepatan bongkar muat peti kemas pelabuhan di Indonesia saat ini juga semakin cepat dengan adanya sistem yang terintegrasi.
"Kami juga terus menata 122 pelabuhan yang ada di Indonesia melalui monitoring sistem pelabuhan yang terintegrasi," ujar Erick melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Semarang.
Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR menghadirkan tiga pelabuhan internasional dengan mengintegrasikan infrastruktur dan beberapa kawasan industri untuk menjadi bagian dari ekosistem pelabuhan.
Makassar New Port dinilai menjadi pelabuhan yang sangat penting karena menjadi gerbang dunia untuk kawasan Indonesia bagian timur.
Erick menyampaikan dari sisi keuangan, Kementerian BUMN juga terus berkonsolidasi untuk mendapatkan keuntungan dan investasi untuk Makassar New Port.
"Kita terus konsolidasikan dari segi keuangan, alhamdulillah (Pelindo) saat ini profit Rp3,9 triliun dan investasi MNP ini mandiri dari Pelindo sendiri senilai Rp5,4 triliun dan terus bertahap sampai Rp10 triliun," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Arif Suhartono mengatakan bahwa pihaknya menghadirkan Proyek Strategis Nasional (PSN) MNP guna mendukung upaya pemerintah yang terus mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah timur Indonesia.
Pembangunan MNP Tahap 1A, 1B, dan 1C ini menyerap investasi senilai Rp5,4 triliun dan masih berlanjut dengan pengadaan peralatan bongkar muat, penambahan fasilitas dan pengembangan MNP Tahap 1D yang akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan pasar dengan anggaran investasi hingga Rp10 triliun.
Adapun fasilitas yang ada di mega proyek MNP saat ini yaitu 6 unit Container Crane (CC), 16 unit Rubber Tyred Gantry (RTG), 2 unit Reach Stacker (RS), 15 unit Terminal Tractor, 1 unit Forklift 2 ton dan 392 unit Reefer Plug. Keseluruhan alat telah mendukung program green port atau terelektrifikasi telah menggunakan listrik.
MNP juga telah dilengkapi dengan Integrated Planning dan Control Room (PnC), sebuah langkah inovatif untuk memantau dan mengontrol layanan kapal, terminal, peti kemas, dan logistik secara terpusat.
"Transformasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi layanan dan mendukung daya saing logistik nasional dengan cakupan pengawasannya yang tidak hanya terbatas di Makassar, namun juga mencakup wilayah lain seperti Kendari, Balikpapan, hingga Maluku dan Papua," jelas Arif.
Dengan pelayanan 24 jam selama 7 hari, kehadiran MNP yang nantinya akan terintegrasi dengan sebuah kawasan industri berskala besar dan juga rel kereta api yang menghubungkan kota-kota di Sulawesi diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia secara luas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024