Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A. Damay mengatakan pembengkakan kaki dapat terjadi pada orang yang dalam perjalanan jauh, karena sirkulasi darah yang terganggu akibat duduk terlalu lama.
Vito menyebutkan bahwa pembengkakan tersebut bukan hal yang wajar, dan dapat disebabkan oleh beberapa hal, contohnya pembuluh vena yang sudah menua, sehingga kurang elastis lagi dan tidak dapat menahan tensi yang terlalu tinggi.
"Tekanan karena duduk lama, jadi kan naik ke jantungnya susah. Nah, itu jadi bengkak juga bisa," ujarnya dalam "Kaki Bengkak saat Mudik atau Travelling? Kenali dan Atasi Varises" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan saat pembuluh darah tersebut bengkak, rasa tidak nyaman dikirim ke otak.
Menurutnya, berbeda dengan kulit, dimana rasa sakit atau tidak nyaman muncul saat tersayat atau tertusuk, pembuluh darah merasa tidak nyaman saat meregang atau membengkak.
"Otak kita mengasumsikannya berbeda-beda, kadang ada yang bilang ini keram, ada yang bilang ini kesemutan, ada yang bilang ini tegang, ada yang bilang ini rasanya pegel," ujarnya menambahkan.
Apabila pembengkakan tersebut terjadi berulang-ulang, ujarnya, dapat terjadi komplikasi berupa peradangan atau inflamasi di bagian pembuluh darah kaki sampai ke kulit.
Hal tersebut, katanya, menyebabkan kulit berwarna kemerahan atau kebiruan, karena darah kotor yang seharusnya naik ke jantung tidak berhasil naik, sehingga tidak dapat ditukar dengan oksigen, sehingga bersih kembali
Vito mengatakan pembengkakan tersebut sering muncul pada orang-orang dengan profesi yang melibatkan duduk yang berlama-lama, seperti penyiar radio atau pekerja kantoran.
Menurutnya, apabila terjadi seperti itu, pertolongan pertamanya adalah dengan memperbaiki aliran darah melalui vena dengan cara pumping ankle atau menggerak-gerakkan pergelangan kaki maju mundur seperti menginjak pedal gas mobil.
"Nah yang kedua kalau misalkan sulit membayangkan hal tadi, bisa dilakukan dengan cara berdiri dan berjinjit. Nah berdiri dan berjinjit, tapi jangan lama-lama jinjitnya, artinya diulang-ulang," katanya.
Dia menjelaskan cara itu dapat dilakukan selama 15 menit untuk membantu sirkulasi darah lancar kembali. Menurutnya, kedua hal tersebut dapat dilakukan karena pembuluh darah vena kembali ke jantung melalui aliran di bawah otot kaki.
Adapun cara lainnya, ujarnya, adalah dengan merebahkan diri, kemudian mengangkat kaki sekitar 30-45 derajat dengan ditempelkan ke dinding.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Vito menyebutkan bahwa pembengkakan tersebut bukan hal yang wajar, dan dapat disebabkan oleh beberapa hal, contohnya pembuluh vena yang sudah menua, sehingga kurang elastis lagi dan tidak dapat menahan tensi yang terlalu tinggi.
"Tekanan karena duduk lama, jadi kan naik ke jantungnya susah. Nah, itu jadi bengkak juga bisa," ujarnya dalam "Kaki Bengkak saat Mudik atau Travelling? Kenali dan Atasi Varises" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan saat pembuluh darah tersebut bengkak, rasa tidak nyaman dikirim ke otak.
Menurutnya, berbeda dengan kulit, dimana rasa sakit atau tidak nyaman muncul saat tersayat atau tertusuk, pembuluh darah merasa tidak nyaman saat meregang atau membengkak.
"Otak kita mengasumsikannya berbeda-beda, kadang ada yang bilang ini keram, ada yang bilang ini kesemutan, ada yang bilang ini tegang, ada yang bilang ini rasanya pegel," ujarnya menambahkan.
Apabila pembengkakan tersebut terjadi berulang-ulang, ujarnya, dapat terjadi komplikasi berupa peradangan atau inflamasi di bagian pembuluh darah kaki sampai ke kulit.
Hal tersebut, katanya, menyebabkan kulit berwarna kemerahan atau kebiruan, karena darah kotor yang seharusnya naik ke jantung tidak berhasil naik, sehingga tidak dapat ditukar dengan oksigen, sehingga bersih kembali
Vito mengatakan pembengkakan tersebut sering muncul pada orang-orang dengan profesi yang melibatkan duduk yang berlama-lama, seperti penyiar radio atau pekerja kantoran.
Menurutnya, apabila terjadi seperti itu, pertolongan pertamanya adalah dengan memperbaiki aliran darah melalui vena dengan cara pumping ankle atau menggerak-gerakkan pergelangan kaki maju mundur seperti menginjak pedal gas mobil.
"Nah yang kedua kalau misalkan sulit membayangkan hal tadi, bisa dilakukan dengan cara berdiri dan berjinjit. Nah berdiri dan berjinjit, tapi jangan lama-lama jinjitnya, artinya diulang-ulang," katanya.
Dia menjelaskan cara itu dapat dilakukan selama 15 menit untuk membantu sirkulasi darah lancar kembali. Menurutnya, kedua hal tersebut dapat dilakukan karena pembuluh darah vena kembali ke jantung melalui aliran di bawah otot kaki.
Adapun cara lainnya, ujarnya, adalah dengan merebahkan diri, kemudian mengangkat kaki sekitar 30-45 derajat dengan ditempelkan ke dinding.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024