Ketua Asosiasi Psikolog Rumah Sakit Indonesia (APRSI) Dian Kristyawarti Hasbara membagikan beberapa kiat untuk menjaga kesehatan mental bagi ibu agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan menjadi tenang ketika mengasuh anak.
"Upaya menjaga kesehatan mental ibu, yang pertama itu istirahat yang cukup, karena tidur yang cukup membantu menjaga keseimbangan kimia otak yang sehat dan penting untuk kesehatan mental," kata Dian dalam diskusi orang tua hebat secara daring di Jakarta, Selasa.
Psikolog lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) itu juga menekankan pentingnya ibu mencari peran dukungan sosial yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental ibu.
"Kalau memang kita butuh bantuan atau support system, memiliki dukungan sosial yang kuat dapat memberikan dorongan, harapan, dan rasa pemberdayaan. Di beberapa kasus, bahkan dapat membantu mencegah atau mengurangi efek penyakit mental. Dukungan sosial bisa dari keluarga besar, teman, atau siapapun yang membantu saat kesulitan," ujarnya.
Dian yang kini praktik di Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Prof Dr R Soeharso Surakarta ini menambahkan kiat berikutnya yakni olahraga, karena selain penting untuk menjaga kesehatan fisik, juga penting bagi kesehatan mental.
"Perlu diingat ibu-ibu, olahraga berbeda dengan menyapu atau mencuci ya, bisa dengan berjalan kaki sekitar 10-15 menit. Beberapa penelitian menunjukkan, kegiatan fisik dapat mencegah pikun dan meningkatkan fungsi kognitif," ucapnya.
Selain itu, sambung dia, olahraga juga dapat meningkatkan kepercayaan diri, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan kualitas tidur.
Kiat selanjutnya yakni membiasakan kebiasaan baik, salah satunya dengan senantiasa berpikir positif.
"Kita biasakan melihat sesuatu dari sudut positif, termasuk lingkungan kita, kejadian yang ada di sekitar kita, kita ambil dari sudut positif terlebih dahulu. Berdasarkan penelitian, berpikir positif dapat menurunkan tingkat stres psikologis dan efektif menurunkan tingkat kecemasan," tuturnya.
Sementara itu Pegiat Ayah ASI Indonesia Idzma Mahayattika menyebutkan pentingnya peran suami untuk mendengarkan cerita istri sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan mental istri.
"Kita punya kegiatan kelas ASI, untuk membantu para ayah agar siap menjadi ayah baru, di salah satu materinya ada kelas mendengar cerita istri. Jadi bagaimana agar suami bisa mendengarkan cerita istrinya," kata Idzma.
Materi-materi tersebut mengajarkan bagaimana acara mendengarkan merespons dan mendukung nilai-nilai istri ketika bercerita.
"Jadi tidak hanya teknis ASI, tetapi bagaimana agar ayah bisa mendukung ibu atau istri. Jadi mencari solusi bersama-sama," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
"Upaya menjaga kesehatan mental ibu, yang pertama itu istirahat yang cukup, karena tidur yang cukup membantu menjaga keseimbangan kimia otak yang sehat dan penting untuk kesehatan mental," kata Dian dalam diskusi orang tua hebat secara daring di Jakarta, Selasa.
Psikolog lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) itu juga menekankan pentingnya ibu mencari peran dukungan sosial yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental ibu.
"Kalau memang kita butuh bantuan atau support system, memiliki dukungan sosial yang kuat dapat memberikan dorongan, harapan, dan rasa pemberdayaan. Di beberapa kasus, bahkan dapat membantu mencegah atau mengurangi efek penyakit mental. Dukungan sosial bisa dari keluarga besar, teman, atau siapapun yang membantu saat kesulitan," ujarnya.
Dian yang kini praktik di Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Prof Dr R Soeharso Surakarta ini menambahkan kiat berikutnya yakni olahraga, karena selain penting untuk menjaga kesehatan fisik, juga penting bagi kesehatan mental.
"Perlu diingat ibu-ibu, olahraga berbeda dengan menyapu atau mencuci ya, bisa dengan berjalan kaki sekitar 10-15 menit. Beberapa penelitian menunjukkan, kegiatan fisik dapat mencegah pikun dan meningkatkan fungsi kognitif," ucapnya.
Selain itu, sambung dia, olahraga juga dapat meningkatkan kepercayaan diri, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan kualitas tidur.
Kiat selanjutnya yakni membiasakan kebiasaan baik, salah satunya dengan senantiasa berpikir positif.
"Kita biasakan melihat sesuatu dari sudut positif, termasuk lingkungan kita, kejadian yang ada di sekitar kita, kita ambil dari sudut positif terlebih dahulu. Berdasarkan penelitian, berpikir positif dapat menurunkan tingkat stres psikologis dan efektif menurunkan tingkat kecemasan," tuturnya.
Sementara itu Pegiat Ayah ASI Indonesia Idzma Mahayattika menyebutkan pentingnya peran suami untuk mendengarkan cerita istri sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan mental istri.
"Kita punya kegiatan kelas ASI, untuk membantu para ayah agar siap menjadi ayah baru, di salah satu materinya ada kelas mendengar cerita istri. Jadi bagaimana agar suami bisa mendengarkan cerita istrinya," kata Idzma.
Materi-materi tersebut mengajarkan bagaimana acara mendengarkan merespons dan mendukung nilai-nilai istri ketika bercerita.
"Jadi tidak hanya teknis ASI, tetapi bagaimana agar ayah bisa mendukung ibu atau istri. Jadi mencari solusi bersama-sama," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024