Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Bali Maritim Tourism Hub (BMTH) di kawasan Pelabuhan Benoa, Bali berpotensi tingkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Pelabuhan Benoa hingga 1,5 kali lipat.
Erick menyampaikan, saat ini progres pembangunan BMTH Benoa cukup signifikan, dan ditargetkan bisa rampung pada September 2024.
"Dengan penyelesaian ini nantinya akan bisa menciptakan ekosistem pariwisata di Bali dan juga berpotensi menghasilkan multiplier effect yang berkontribusi pada PDRB Bali sampai dengan 2,7 kali, serta meningkatkan kunjungan turis asing di Pelabuhan Benoa 1,5 kali lipat dan turis domestik hingga 2 kali lipat," ujar Erick melalui keterangan di Jakarta, Minggu.
Erick mengatakan, kehadiran BMTH sudah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara melalui cruise, terbukti pada tahun 2023 Pelabuhan benoa sukses menyandarkan 48 cruise dengan arus penumpang mencapai 77 ribu orang.
Ini menjadi salah satu indikasi potensi peningkatan kunjungan wisata baru di Bali dari sisi laut. Selain itu BMTH juga akan menarik pasar turis kelas atas atau eksklusif.
"Ini merupakan potensi bagus. Tahun ini dengan berbagai penambahan kapasitas yang ada di BMTH kami yakin jumlahnya akan meningkat," kata Erick.
BMTH merupakan proyek strategis nasional yang dicanangkan oleh Pelindo (PT Pelabuhan Indonesia) untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa, Bali, menjadi hub pariwisata maritim unggulan.
BMTH mengintegrasikan antara sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan untuk menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan perekonomian regional dan nasional.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menjelaskan BMTH selama pengerjaannya proyek ini menyerap sekitar 1.900 pekerja lokal untuk pembangunannya. BMTH juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitar kawasan Benoa.
"Progres pembangunan BMTH saat ini sudah mencapai 93 persen. Hal ini menunjukkan komitmen dan kerja keras semua pihak yang terlibat dalam proyek ini, dan sesuai dengan arahan Menteri BUMN akan segera dirampungkan pada September 2024," kata Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Erick menyampaikan, saat ini progres pembangunan BMTH Benoa cukup signifikan, dan ditargetkan bisa rampung pada September 2024.
"Dengan penyelesaian ini nantinya akan bisa menciptakan ekosistem pariwisata di Bali dan juga berpotensi menghasilkan multiplier effect yang berkontribusi pada PDRB Bali sampai dengan 2,7 kali, serta meningkatkan kunjungan turis asing di Pelabuhan Benoa 1,5 kali lipat dan turis domestik hingga 2 kali lipat," ujar Erick melalui keterangan di Jakarta, Minggu.
Erick mengatakan, kehadiran BMTH sudah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara melalui cruise, terbukti pada tahun 2023 Pelabuhan benoa sukses menyandarkan 48 cruise dengan arus penumpang mencapai 77 ribu orang.
Ini menjadi salah satu indikasi potensi peningkatan kunjungan wisata baru di Bali dari sisi laut. Selain itu BMTH juga akan menarik pasar turis kelas atas atau eksklusif.
"Ini merupakan potensi bagus. Tahun ini dengan berbagai penambahan kapasitas yang ada di BMTH kami yakin jumlahnya akan meningkat," kata Erick.
BMTH merupakan proyek strategis nasional yang dicanangkan oleh Pelindo (PT Pelabuhan Indonesia) untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa, Bali, menjadi hub pariwisata maritim unggulan.
BMTH mengintegrasikan antara sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan untuk menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan perekonomian regional dan nasional.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menjelaskan BMTH selama pengerjaannya proyek ini menyerap sekitar 1.900 pekerja lokal untuk pembangunannya. BMTH juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitar kawasan Benoa.
"Progres pembangunan BMTH saat ini sudah mencapai 93 persen. Hal ini menunjukkan komitmen dan kerja keras semua pihak yang terlibat dalam proyek ini, dan sesuai dengan arahan Menteri BUMN akan segera dirampungkan pada September 2024," kata Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024