Jakarta (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2025 sebesar Rp44,24 triliun, di mana PT Hutama Karya (Persero) mendapat kucuran sebesar Rp13,66 triliun untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) fase 2 dan 3.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, usulan PMN ini sebagian besar merupakan penugasan pemerintah dengan porsi 69 persen atau Rp30,4 triliun.
"Walaupun ada indikasi sepertinya angka yang kita usulkan, dari Kementerian Keuangan tidak bisa memberikan secara maksimal," ujar Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Jumat.
Erick menjelaskan, PMN yang bertujuan untuk pengembangan usaha akan mendapat porsi 27 persen atau Rp11,8 triliun dan restrukturisasi sebesar 4 persen atau Rp2 triliun.
Dalam keterangan paparan, PT ASABRI (Persero) mendapat Rp3,61 triliun untuk perbaikan permodalan. PT PLN (Persero) sebesar Rp3 triliun untuk Program Listrik Desa, dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) diusulkan Rp3 triliun untuk penguatan permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Selanjutnya, PT Pelni (Persero) senilai Rp2,5 triliun untuk pengadaan kapal baru, PT Biofarma (Persero) senilai Rp2,21 triliun untuk capex fasilitas baru, PT Adhi Karya (Persero) diusulkan mendapat PMN sebesar Rp2,09 triliun untuk pembangunan Tol Jogja-Bawen dan Tol Solo-Yogya, serta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero) dan PT Danareksa (Persero) masing-masing Rp2 triliun.
Lebih lanjut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp1,8 triliun untuk pengadaan trainset baru penugasan pemerintah dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food sebesar Rp1,62 triliun untuk rangka modal kerja dan investasi program Cadangan Pangan Pemerintah.
PT PP (Persero) Tbk juga mendapat usulan PMN sebesar Rp1,56 triliun untuk penyelesaian proyek Tol Jogja-Bawen dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Subang serta Perum Damri dan Perumnas masing-masing mendapat usulan Rp1 triliun.
Sementara itu, terdapat tiga BUMN yang sudah mendapat PMN tunai tahun anggaran 2024 yakni Hutama Karya sebesar Rp18,6 triliun untuk Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Rp6 triliun dan IFG Rp3,6 triliun.
"Memang yang masih dinegosiasikan dari PMN cadangan investasi 2024 itu, yaitu PT KAI (Persero) Rp2 triliun, Inka Rp1 triliun dan HK Rp1,6 triliun," kata Erick.