Provinsi Jambi menerima alokasi dana untuk program optimasi lahan dari Kementerian Pertanian sebesar Rp68 miliar pada 2024.
"Tahun ini ada program dari Kementerian Pertanian, itu namanya optimasi lahan, kita Jambi dapat sekitar Rp68 miliar," kata Gubernur Jambi Al Haris dalam keterangan tertulis di Jambi, Selasa.
Haris mengatakan, kondisi pangan di Provinsi Jambi mengalami pasang surut. Hal ini disebabkan karena ada alih fungsi lahan dari lahan sawah menjadi lahan kebun sawit sehingga luas lahan sawah menurun dan produksi padi juga menurun.
“Luasan sawah kita sudah menurun, ada beberapa tempat sudah alih fungsi lahan, sudah jadi lahan sawit dan sebagainya, maka panen kita juga turun,” katanya.
Gerakan tanam padi sawah, kata dia, merupakan salah satu bentuk aksi nyata Pemerintah Provinsi Jambi untuk menekan inflasi dan penguatan ketahanan pangan serta upaya mendukung percepatan antisipasi darurat pangan Indonesia.
Di Provinsi Jambi, pada 2024 telah ditetapkan sasaran tanam padi seluas 109.260 hektar. Untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut telah dialokasikan kegiatan-kegiatan pengembangan tanaman pangan, baik melalui anggaran yang bersumber dari dana APBN maupun APBD Provinsi Jambi.
Dia menjelaskan, upaya pencapaian sasaran pengembangan tanaman pangan di Provinsi Jambi dilaksanakan melalui empat strategi utama, yaitu peningkatan produktivitas melalui intensifikasi pertanian, optimalisasi dan perluasan areal tanam, pengamanan produksi dan penguatan kelembagaan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Provinsi Jambi Rumusdar mengatakan pada 2024 sasaran luas tanam Provinsi Jambi yaitu seluas 109.260 hektar dan total produksi sebesar 371.877 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
"Tahun ini ada program dari Kementerian Pertanian, itu namanya optimasi lahan, kita Jambi dapat sekitar Rp68 miliar," kata Gubernur Jambi Al Haris dalam keterangan tertulis di Jambi, Selasa.
Haris mengatakan, kondisi pangan di Provinsi Jambi mengalami pasang surut. Hal ini disebabkan karena ada alih fungsi lahan dari lahan sawah menjadi lahan kebun sawit sehingga luas lahan sawah menurun dan produksi padi juga menurun.
“Luasan sawah kita sudah menurun, ada beberapa tempat sudah alih fungsi lahan, sudah jadi lahan sawit dan sebagainya, maka panen kita juga turun,” katanya.
Gerakan tanam padi sawah, kata dia, merupakan salah satu bentuk aksi nyata Pemerintah Provinsi Jambi untuk menekan inflasi dan penguatan ketahanan pangan serta upaya mendukung percepatan antisipasi darurat pangan Indonesia.
Di Provinsi Jambi, pada 2024 telah ditetapkan sasaran tanam padi seluas 109.260 hektar. Untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut telah dialokasikan kegiatan-kegiatan pengembangan tanaman pangan, baik melalui anggaran yang bersumber dari dana APBN maupun APBD Provinsi Jambi.
Dia menjelaskan, upaya pencapaian sasaran pengembangan tanaman pangan di Provinsi Jambi dilaksanakan melalui empat strategi utama, yaitu peningkatan produktivitas melalui intensifikasi pertanian, optimalisasi dan perluasan areal tanam, pengamanan produksi dan penguatan kelembagaan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Provinsi Jambi Rumusdar mengatakan pada 2024 sasaran luas tanam Provinsi Jambi yaitu seluas 109.260 hektar dan total produksi sebesar 371.877 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024