Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendirikan sekolah lansia di Kabupaten Merangin, Jambi, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia tetap sehat.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno dalam keterangan tertulis di Jambi, Rabu, mengatakan di setiap kabupaten/kota di Jambi minimal ada satu sekolah lansia.
Saat ini, sekolah lansia sudah ada di Merangin, Kota Jambi, Muaro Jambi dan Kota Sungai Penuh.
Berikutnya, kata dia, pihaknya akan menghadirkan sekolah lansia di Tebo, Bungo dan Sarolangun.
‘’Terus semangat ibu-ibu dan bapak-bapak lansia, mandiri di usia senja,’’ kata dia.
Melalui sekolah lansia ini para lansia bisa mendapatkan informasi, pelatihan dan permainan edukatif tentang kesehatan, keagamaan, sosial budaya dan kewirausahaan untuk mewujudkan lansia sehat dan mandiri.
Kadis PPKB Merangin Abdaie mengatakan sekolah lansia tangguh di Desa Pulau Tujuh ini awalnya hanya dibuka satu kelas, dengan jumlah kuota 50 orang lansia, namun sebanyak 100 lansia mendaftarkan diri, sehingga dibuka dalam dua kelas.
‘’Pada proses belajar mengajar nanti, saya berharap sekolah lansia ini akan menjadi kegiatan yang menyenangkan dan edukasi yang diberikan sesuai kebutuhan lansia, sehingga membuat bahagia serta tidak akan menjadi beban bagi lansia,’’ kata dia.
Dalam program sekolah lansia ini para siswa akan mendapatkan proses belajar mengajar selama tiga bulan dengan 12 kali pertemuan.
Selanjutnya para siswa lansia akan diwisuda, untuk mendapatkan predikat lansia smart, yaitu sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat, sehingga dapat melanjutkan ke jenjang strata dua.
Gubernur Jambi Al Haris mengatakan para lansia di Merangin dapat memanfaatkan sekolah lansia ini sebagai tempat mendapatkan pengetahuan mengenai kesehatan.
"Semua orang pada akhirnya akan menjadi lansia, tentunya lansia yang sehat dan mandiri. Kalau kita menghormati lansia itu artinya kita menghormati ayah dan bunda kita,’’ katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno dalam keterangan tertulis di Jambi, Rabu, mengatakan di setiap kabupaten/kota di Jambi minimal ada satu sekolah lansia.
Saat ini, sekolah lansia sudah ada di Merangin, Kota Jambi, Muaro Jambi dan Kota Sungai Penuh.
Berikutnya, kata dia, pihaknya akan menghadirkan sekolah lansia di Tebo, Bungo dan Sarolangun.
‘’Terus semangat ibu-ibu dan bapak-bapak lansia, mandiri di usia senja,’’ kata dia.
Melalui sekolah lansia ini para lansia bisa mendapatkan informasi, pelatihan dan permainan edukatif tentang kesehatan, keagamaan, sosial budaya dan kewirausahaan untuk mewujudkan lansia sehat dan mandiri.
Kadis PPKB Merangin Abdaie mengatakan sekolah lansia tangguh di Desa Pulau Tujuh ini awalnya hanya dibuka satu kelas, dengan jumlah kuota 50 orang lansia, namun sebanyak 100 lansia mendaftarkan diri, sehingga dibuka dalam dua kelas.
‘’Pada proses belajar mengajar nanti, saya berharap sekolah lansia ini akan menjadi kegiatan yang menyenangkan dan edukasi yang diberikan sesuai kebutuhan lansia, sehingga membuat bahagia serta tidak akan menjadi beban bagi lansia,’’ kata dia.
Dalam program sekolah lansia ini para siswa akan mendapatkan proses belajar mengajar selama tiga bulan dengan 12 kali pertemuan.
Selanjutnya para siswa lansia akan diwisuda, untuk mendapatkan predikat lansia smart, yaitu sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat, sehingga dapat melanjutkan ke jenjang strata dua.
Gubernur Jambi Al Haris mengatakan para lansia di Merangin dapat memanfaatkan sekolah lansia ini sebagai tempat mendapatkan pengetahuan mengenai kesehatan.
"Semua orang pada akhirnya akan menjadi lansia, tentunya lansia yang sehat dan mandiri. Kalau kita menghormati lansia itu artinya kita menghormati ayah dan bunda kita,’’ katanya.*
Editor : Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024