Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi untuk membahas penguatan kerja sama dalam bidang ekonomi, pelaksanaan ibadah haji dan umroh, hingga rencana pembangunan Islamic Center di Batam, Kepulauan Riau.
Airlangga menyampaikan apresiasi Indonesia terhadap Arab Saudi yang selama ini telah menjalin hubungan yang sangat baik, khususnya dalam penyelenggaraan haji dan umroh.
“Orang Indonesia yang melaksanakan ibadah haji dan umroh setiap tahun sekitar 1,4 juta orang. Kalau spending-nya rata-rata 5.000 dolar AS saja maka devisanya 7 miliar dolar AS. Karena itu Saudi juga perlu investasi yang lebih besar di Indonesia,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dalam pertemuan itu, Airlangga menyampaikan bahwa telah disiapkan lahan minimal 15 hektar di Batam, sehingga bisa segera dibangun masjid dan Islamic Center yang dapat menjadi monumen.
Untuk mewujudkan rencana ini, Duta Besar Faisal berencana akan segera mengunjungi Batam untuk melihat lahan yang disediakan dan sekaligus melihat perkembangan pembangunan dan potensi kerja sama ekonomi di Batam.
“Sudah disiapkan lahan di Batam, bisa segera dibangun masjid dan Islamic Center serta monumen yang ikonik,” ucapnya.
Tak hanya itu, Airlangga juga menyampaikan terkait usulan dari presiden terpilih Prabowo Subianto tentang pembangunan Indonesian Village di Mekkah.
Duta Besar (Dubes) Faisal menanggapi usulan tersebut dengan positif dan menyampaikan bahwa Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sangat yakin hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi akan lebih kuat lagi ke depan.
Dubes Faisal juga mengaku bahwa usulan tersebut juga telah menjadi pembahasan dalam pertemuan antara presiden terpilih dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa selain kerja sama dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh yang setiap tahun telah berjalan dengan baik, kedua negara perlu lebih fokus pada kerja sama di bidang ekonomi dan investasi.
Dubes Faisal juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo tahun 2023 sebanyak dua kali mengunjungi Arab Saudi dan pada Oktober 2023 yang lalu bertemu dengan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman Al-Saud di Riyadh yang diikuti dengan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman antara Pemerintah Republik dengan Kerajaan Arab Saudi.
“Arab Saudi mempunyai Visi 2030, dan Indonesia juga mempunyai visi ke depan Indonesia Emas 2045 sehingga perlu ide-ide baru untuk penguatan hubungan kerjasama ekonomi Indonesia dengan Arab Saudi,” kata Dubes Faisal.
Dubes Faisal juga menegaskan kembali perlunya mendorong sektor swasta untuk terus kerja sama dan investasi, seperti Aramco dan Acwa Power, yang dapat didorong untuk berinvestasi dan mengerjakan berbagai proyek di Indonesia.
“Aramco sudah ada di Singapura, Malaysia dan Thailand, namun justru di Indonesia masih belum terlihat investasinya,” ujar Dubes Faisal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Airlangga menyampaikan apresiasi Indonesia terhadap Arab Saudi yang selama ini telah menjalin hubungan yang sangat baik, khususnya dalam penyelenggaraan haji dan umroh.
“Orang Indonesia yang melaksanakan ibadah haji dan umroh setiap tahun sekitar 1,4 juta orang. Kalau spending-nya rata-rata 5.000 dolar AS saja maka devisanya 7 miliar dolar AS. Karena itu Saudi juga perlu investasi yang lebih besar di Indonesia,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dalam pertemuan itu, Airlangga menyampaikan bahwa telah disiapkan lahan minimal 15 hektar di Batam, sehingga bisa segera dibangun masjid dan Islamic Center yang dapat menjadi monumen.
Untuk mewujudkan rencana ini, Duta Besar Faisal berencana akan segera mengunjungi Batam untuk melihat lahan yang disediakan dan sekaligus melihat perkembangan pembangunan dan potensi kerja sama ekonomi di Batam.
“Sudah disiapkan lahan di Batam, bisa segera dibangun masjid dan Islamic Center serta monumen yang ikonik,” ucapnya.
Tak hanya itu, Airlangga juga menyampaikan terkait usulan dari presiden terpilih Prabowo Subianto tentang pembangunan Indonesian Village di Mekkah.
Duta Besar (Dubes) Faisal menanggapi usulan tersebut dengan positif dan menyampaikan bahwa Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sangat yakin hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi akan lebih kuat lagi ke depan.
Dubes Faisal juga mengaku bahwa usulan tersebut juga telah menjadi pembahasan dalam pertemuan antara presiden terpilih dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa selain kerja sama dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh yang setiap tahun telah berjalan dengan baik, kedua negara perlu lebih fokus pada kerja sama di bidang ekonomi dan investasi.
Dubes Faisal juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo tahun 2023 sebanyak dua kali mengunjungi Arab Saudi dan pada Oktober 2023 yang lalu bertemu dengan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman Al-Saud di Riyadh yang diikuti dengan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman antara Pemerintah Republik dengan Kerajaan Arab Saudi.
“Arab Saudi mempunyai Visi 2030, dan Indonesia juga mempunyai visi ke depan Indonesia Emas 2045 sehingga perlu ide-ide baru untuk penguatan hubungan kerjasama ekonomi Indonesia dengan Arab Saudi,” kata Dubes Faisal.
Dubes Faisal juga menegaskan kembali perlunya mendorong sektor swasta untuk terus kerja sama dan investasi, seperti Aramco dan Acwa Power, yang dapat didorong untuk berinvestasi dan mengerjakan berbagai proyek di Indonesia.
“Aramco sudah ada di Singapura, Malaysia dan Thailand, namun justru di Indonesia masih belum terlihat investasinya,” ujar Dubes Faisal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024