Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono meminta personel dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana memperkuat pengamanan Pilkada 2024.
"Laksanakan kegiatan cooling system terhadap tokoh-tokoh masyarakat, edukasi masyarakat dengan tatap muka maupun dengan media sosial dan platform lainnya agar masyarakat tidak terprovokasi isu-isu negatif serta berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu," kata Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono di Jambi, Selasa.
Pilkada 2024, kata dia, masih diwarnai dengan konflik seperti pada pemilu sebelumnya. Selain itu, potensi kerawanan pilkada kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.
Rusdi mengatakan bahwa isu politik identitas atau isu SARA masih menjadi andalan dalam kampanye hitam, terutama di media sosial.
Selain itu, konflik lainnya seperti agraria, perkebunan, dan pertambangan juga akan dimanfaatkan oleh segelintir oknum untuk kepentingan politik.
Dia meminta personel Polda Jambi dan jajaran dapat memberikan contoh dengan menunjukkan sikap tenang dan memberikan kesejukan di tengah masyarakat.
Kualitas pilkada saat ini, terang dia, tergantung keterlibatan personel sebagai unsur pengamanan sehingga perlu diwujudkan sinergisitas yang kuat dalam upaya menyukseskan Pilkada 2024.
Kepada seluruh anggota, dia berpesan agar menerapkan prinsip netralitas untuk menjaga marwah Polri.
Personel juga diminta membuat skenario situasi terburuk sehingga dapat mempersiapkan langkah-langkah dan upaya dalam penanganan situasi terburuk saat pilkada.
Kapolda Jambi juga berharap agar para personel melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian dalam Pilkada serentak 2024.
Menjelang Operasi Mantap Praja Siginjai 2024, Kapolda Jambi telah mengecek seluruh Polres dan Polresta di wilayah setempat.
Kapolda memastikan kesiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana penunjang pengamanan Pilkada di wilayah masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
"Laksanakan kegiatan cooling system terhadap tokoh-tokoh masyarakat, edukasi masyarakat dengan tatap muka maupun dengan media sosial dan platform lainnya agar masyarakat tidak terprovokasi isu-isu negatif serta berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu," kata Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono di Jambi, Selasa.
Pilkada 2024, kata dia, masih diwarnai dengan konflik seperti pada pemilu sebelumnya. Selain itu, potensi kerawanan pilkada kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.
Rusdi mengatakan bahwa isu politik identitas atau isu SARA masih menjadi andalan dalam kampanye hitam, terutama di media sosial.
Selain itu, konflik lainnya seperti agraria, perkebunan, dan pertambangan juga akan dimanfaatkan oleh segelintir oknum untuk kepentingan politik.
Dia meminta personel Polda Jambi dan jajaran dapat memberikan contoh dengan menunjukkan sikap tenang dan memberikan kesejukan di tengah masyarakat.
Kualitas pilkada saat ini, terang dia, tergantung keterlibatan personel sebagai unsur pengamanan sehingga perlu diwujudkan sinergisitas yang kuat dalam upaya menyukseskan Pilkada 2024.
Kepada seluruh anggota, dia berpesan agar menerapkan prinsip netralitas untuk menjaga marwah Polri.
Personel juga diminta membuat skenario situasi terburuk sehingga dapat mempersiapkan langkah-langkah dan upaya dalam penanganan situasi terburuk saat pilkada.
Kapolda Jambi juga berharap agar para personel melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian dalam Pilkada serentak 2024.
Menjelang Operasi Mantap Praja Siginjai 2024, Kapolda Jambi telah mengecek seluruh Polres dan Polresta di wilayah setempat.
Kapolda memastikan kesiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana penunjang pengamanan Pilkada di wilayah masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024