Tim pengabdian masyarakat Universitas Jambi menginventarisir 70 potensi budaya Desa Danau Lamo yang dapat dikembangkan menjadi desa wisata terintegrasi di kawasan KCBN Candi Muaro Jambi.

Perwakilan tim pengabdian masyarakat Unja Michael Lega di Jambi, Selasa, mengatakan inventarisasi potensi budaya bertujuan mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Kecamatan Muaro Sebo, Muaro Jambi.

Mereka melibatkan masyarakat umum, perangkat desa, seniman, perajin, pegiat budaya, komunitas budaya, dan lembaga adat.

Sebelum memberikan pelatihan kepada warga, tim pengabdian Unja telah mendata, mencatat, dan menarasikan potensi-potensi budaya tersebut.

Hasil dari inventarisasi yang dilakukan, didapatkan kurang lebih 70 potensi budaya yang ada di Danau Lamo.

"Tim pengabdian menjelaskan urgensi dari potensi-potensi budaya yang ada, sebagai warisan yang berharga, dan juga dapat dikembangkan sebagai daya tarik pariwisata," kata dia.

Desa Danau Lamo merupakan desa penyangga situs Candi Muara Jambi, dan ke depannya akan diprogramkan oleh pemerintah menjadi salah satu desa wisata.

Michael Lega menyebutkan tantangan yang dihadapi dalam melestarikan budaya ini diantaranya regenerasi dan pengembangan. Saat ini, potensi budaya seperti musik dan tari, anyaman, dan sejenisnya, hanya dilakukan oleh para generasi yang berusia lanjut. Sehingga mereka membutuhkan regenerasi.

Ke depan pihaknya berkomitmen menjadi fasilitator bagi warga Danau Lamo untuk mengembangkan potensi budaya dalam mewujudkan desa wisata terintegrasi.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unja inventarisir potensi budaya Desa Danau Lamo Candi Muaro Jambi

Pewarta: Tuyani

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024