Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jambi mencatat bahwa sejak era masa kepemimpinan Al Haris-Abdullah Sani di 2021-2024 sudah sebanyak 1.706 unit rumah warga telah dibangun menjadi rumah layak huni dengan menelan anggaran sebesar Rp33,375 miliar.
Juru Bicara Pemprov Jambi, Ariansyah di Jambi Jumat mengatakan bahwa pembangunan rumah layak huni itu dikerjakan melalui program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) Bedah Rumah (Bedrum) yang sudah dicanangkan pemerintah.
Dalam mengintervensi upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem menuju skenario 0 persen, Gubernur Jambi Al Haris telah menciptakan inovasi program melalui program unggulan daerah yakni Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake), yang salah satunya program bedah rumah tidak layak huni.
Ariansyah menegaskan bahwa pada tahun 2024 ini pembangunan rumah layak huni bagi warga dari Program Dumisake Bedrum itu sudah sebanyak 551 unit dimana total bangunan tersebut dikerjakan di berbagai kabupaten-kota yang ada di Provinsi Jambi.
Sementara diawal tahun peluncuran program Dumisake Bedrum pada 2022 lalu Dinas PUPR Jambi membangun sebanyak 596 unit rumah, sedangkan pada 2023 sebanyak 559 unit rumah dengan standar layak huni.
"Jadi jika ditotalkan pembangunan rumah layak huni buat warga Jambi dari program Dumisake Bedrum itu sudah sebanyak 1.706 unit," ujar Ariansyah.
Menurut Ariansyah, program Dumisake Bedrum yang dicanangkan pemerintah itu juga langkah dalam mengintervensi upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem yang ada di Jambi dan apalagi saat ini secara keseluruhan angka kemiskinan ekstrem di Jambi pun berada di bawah angka kemiskinan ekstrem nasional.
Penduduk miskin ekstrem di Provinsi Jambi pada 2024 juga tercatat hanya sebesar 0,41 persen atau sebanyak 15.299 jiwa. Jika dilihat dari periode tahun 2020-2024, jumlah penduduk miskin ekstrem di Provinsi Jambi secara signifikan alami penurunan yaitu sebesar 2,16 persen atau 79,01 ribu jiwa
"Ini tujuan dari Gubernur Jambi Al Haris yang selama memimpin Jambi beliau sangat mengupayakan bagaimana angka kemiskinan ekstrem di Jambi bisa turun dan salah satunya itu dari program Dumisake tadi, mulai dari Dumisake Bedrum dan Dumisake lainnya yang sifatnya bantuan langsung dari pemerintah," kata Ariansyah lagi.
Terkait Dumisake Bedrum yang sudah berjalan sejak tahun 2022 hingga 2024 dengan sebanyak 1.706 unit itu total anggaran yang sudah dikeluarkan mencapai Rp33,375 miliar. Total itu menjadi secara keseluruhan buat bedah rumah yang sudah berjalan.
Kalau untuk jumlah bantuan Dumisake Bedrum ini sebesar Rp20 juta per rumah nya dan itu juga telah disalurkan ke seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi dimana bantuan bedah rumah ini diberikan ke masyarakat yang sangat membutuhkan dan pemerintah juga memverifikasi terlebih dahulu keadaan rumah warga sebelum anggaran dana bedah rumah tersebut dikucurkan.
Kucuran dana itu langsung berupa bantuan bahan bangunan dan juga biaya tukang, sehingga rumah warga yang dibedah rumah pun benar-benar jadi layak huni. Bantuan Dumisake Bedrum ini bahkan juga sangat dirasakan secara nyata bagi masyarakat Jambi dimana sejauh ini, tercatat dari 1.706 rumah warga yang dibedah rumah itu berada di Kabupaten Batang Hari yang tersebar di 11 desa.
Kemudian di Kabupaten Muaro Jambi ada 20 desa, kemudian Kota Jambi di seluruh kecamatan, Kabupaten Bungo di 24 desa, Kabupaten Sarolangun di 26 desa, Kabupaten Tebo di 19 desa, dan Kota Sungai Penuh tersebar di seluruh kecamatan dan selanjutnya ada juga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebar di 18 desa, Kabupaten Kerinci di 20 Desa, Kabupaten Merangin 27 desa hingga terakhir Kabupaten Tanjung Jabung Timur tersebar di 20 desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Juru Bicara Pemprov Jambi, Ariansyah di Jambi Jumat mengatakan bahwa pembangunan rumah layak huni itu dikerjakan melalui program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) Bedah Rumah (Bedrum) yang sudah dicanangkan pemerintah.
Dalam mengintervensi upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem menuju skenario 0 persen, Gubernur Jambi Al Haris telah menciptakan inovasi program melalui program unggulan daerah yakni Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake), yang salah satunya program bedah rumah tidak layak huni.
Ariansyah menegaskan bahwa pada tahun 2024 ini pembangunan rumah layak huni bagi warga dari Program Dumisake Bedrum itu sudah sebanyak 551 unit dimana total bangunan tersebut dikerjakan di berbagai kabupaten-kota yang ada di Provinsi Jambi.
Sementara diawal tahun peluncuran program Dumisake Bedrum pada 2022 lalu Dinas PUPR Jambi membangun sebanyak 596 unit rumah, sedangkan pada 2023 sebanyak 559 unit rumah dengan standar layak huni.
"Jadi jika ditotalkan pembangunan rumah layak huni buat warga Jambi dari program Dumisake Bedrum itu sudah sebanyak 1.706 unit," ujar Ariansyah.
Menurut Ariansyah, program Dumisake Bedrum yang dicanangkan pemerintah itu juga langkah dalam mengintervensi upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem yang ada di Jambi dan apalagi saat ini secara keseluruhan angka kemiskinan ekstrem di Jambi pun berada di bawah angka kemiskinan ekstrem nasional.
Penduduk miskin ekstrem di Provinsi Jambi pada 2024 juga tercatat hanya sebesar 0,41 persen atau sebanyak 15.299 jiwa. Jika dilihat dari periode tahun 2020-2024, jumlah penduduk miskin ekstrem di Provinsi Jambi secara signifikan alami penurunan yaitu sebesar 2,16 persen atau 79,01 ribu jiwa
"Ini tujuan dari Gubernur Jambi Al Haris yang selama memimpin Jambi beliau sangat mengupayakan bagaimana angka kemiskinan ekstrem di Jambi bisa turun dan salah satunya itu dari program Dumisake tadi, mulai dari Dumisake Bedrum dan Dumisake lainnya yang sifatnya bantuan langsung dari pemerintah," kata Ariansyah lagi.
Terkait Dumisake Bedrum yang sudah berjalan sejak tahun 2022 hingga 2024 dengan sebanyak 1.706 unit itu total anggaran yang sudah dikeluarkan mencapai Rp33,375 miliar. Total itu menjadi secara keseluruhan buat bedah rumah yang sudah berjalan.
Kalau untuk jumlah bantuan Dumisake Bedrum ini sebesar Rp20 juta per rumah nya dan itu juga telah disalurkan ke seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi dimana bantuan bedah rumah ini diberikan ke masyarakat yang sangat membutuhkan dan pemerintah juga memverifikasi terlebih dahulu keadaan rumah warga sebelum anggaran dana bedah rumah tersebut dikucurkan.
Kucuran dana itu langsung berupa bantuan bahan bangunan dan juga biaya tukang, sehingga rumah warga yang dibedah rumah pun benar-benar jadi layak huni. Bantuan Dumisake Bedrum ini bahkan juga sangat dirasakan secara nyata bagi masyarakat Jambi dimana sejauh ini, tercatat dari 1.706 rumah warga yang dibedah rumah itu berada di Kabupaten Batang Hari yang tersebar di 11 desa.
Kemudian di Kabupaten Muaro Jambi ada 20 desa, kemudian Kota Jambi di seluruh kecamatan, Kabupaten Bungo di 24 desa, Kabupaten Sarolangun di 26 desa, Kabupaten Tebo di 19 desa, dan Kota Sungai Penuh tersebar di seluruh kecamatan dan selanjutnya ada juga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebar di 18 desa, Kabupaten Kerinci di 20 Desa, Kabupaten Merangin 27 desa hingga terakhir Kabupaten Tanjung Jabung Timur tersebar di 20 desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024