Dua Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi bacakan deklarasi kampanye damai

Jambi (ANTARA) - Dua pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jambi mengikuti pembacaan deklarasi kampanye damai yang digelar KPU Provinsi yang berlangsung di lapangan Dwaya Hamsah, Jalan Soekarno Hatta Talang Bakung, Jambi Selatan, Kota Jambi, Selasa.

Deklarasi kampanye damai ini diikuti oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Romi Hariyanto-Sudirman (Romi-Sudirman) dan Al Haris-Abdullah Sani (Haris-Sani) dan usai pembacaan deklrasi dilanjutkan dengan pawai menggunakan kendaraan mobil hias keliling kota yang diikuti rombongan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Deklrasi kampanye damai ini dibacakan oleh peserta Pilkada yaitu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Romi-Sudirman dan paslon nomor urut 2 Haris-Sani dan dilanjutkan dengan penandatangan deklarasi damai kedua paslon dan diikuti oleh Ketua Bawaslu, Sekda, Kapolda, Danrem dan komisioner KPU Provinsi Jambi.

Tiga point Deklrasi Kampanye Damai yang dibacakan oleh kedua paslon serta Partai Politik Pengusul, Tim Kampanye dan para pendukung berjanji yakni pertama Mewujdukan pemilihan langsung, umum, bebas, rahasia jujur dan adil, kedua melaksanakan kampanye pemilihan yang aman, tertirb dan damai, berintegritas tanpa hoax, tanpa politisasi SARA da tanpa politik uang dan ketiga melaksanakan kampanye damai pemilihan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu Ketua KPU Provinsi Jambi Iron Syahroni disela-sela acara deklarasi itu mengatakan bahwa kegiatan nantinya jadi bagian dari tahapan kampanye agar bisa berjalan dengan baik untuk terwujudnya pemilu damai.

"Apa yang telah di tanda tangani para paslon dan tim pendukungnya untuk wajib di patuhi oleh masing masing pasangan calon dan kampanye akan di mulai 25 Septemer hingga 23 November 2024, pasa masa kampanye silahkan berkampanye, tetapi harus sesuai dengan aturan," katanya.


Dalam Kampanye nantinya harus jelas tidak boleh menghina, tidak melakukan politik uang, tidak menyebar hoax, sebelum kampanye paslon harus memberitahu kepada pihak kepolisian dan bawaslu agar bisa diawasi.